Ayo Terus Memperkuat Inovasi Pangan Lokal
Utusan Khusus Presiden (UKP) RI Bidang Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan Muhamad Mardiono di Jakarta, Sabtu (4/11/2023), menggandeng praktisi dan pakar bidang pangan untuk terlibat dalam gerakan nasional pengurangan kehilangan dan pemborosan makanan (food loos and food waste).
"Bahkan akibat sampah makanan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memperkirakan negara setidaknya mengalami kerugian ekonomi mencapai Rp213 triliun sampai Rp551 triliun per tahun atau setara dengan 4-5 persen PDB Indonesia," kata dia.
Di sisi lain, sampah makanan juga menyumbang 8-10 persen emisi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global. Berdasarkan data The United Nations Environment Programme (UNEP), Indonesia menempati peringkat ke-4 sebagai negara dengan produksi sampah makanan terbesar di dunia setelah China, India, dan Nigeria dengan total sampah makanan mencapai 21 juta ton setiap tahun.
Mardiono mengatakan bahwa harus menjadi perhatian banyak pihak untuk meningkatkan komitmen dalam mengurangi hingga setengahnya limbah pangan per kapita global di tingkat ritel dan konsumen, serta mengurangi kehilangan makanan sepanjang rantai produksi dan pasokan, termasuk kehilangan setelah panen pada 2030 sesuai target dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya