Ayam Ternak di Thailand Diberi Makan Daun Ganja, Daging dan Telurnya Diklaim Lebih Sehat, Masa Sih?

BANGKOK - Komunitas peternak di Lampang, Thailand utara memberi makan ayam ternak mereka dengan daun ganja. Mereka mengklaim pemberian daun ganja telah meningkatkan kualitas telur dan daging. The Strait Times melaporkan, Senin (13/6).

Sirin Chaemthet, presiden perusahaan komunitas Peth Lanna, mengatakan pada Sabtu (11/6), eksperimen ini dilakukan bekerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Chiang Mai.

Dia bilang, para peternak memilih marijuana ketimbang suntik antibiotik ketika ternaknya terkena penyakit bronkitis burung.

Saat mengkonsumsi daun ganja, ayam-ayamnya justru memiliki imunitas yang lebih tinggi terhadap penyakit dan mampu bertahan dalam cuaca buruk.

Pada akhirnya, komunitas tersebut memutuskan untuk tidak lagi memakai antibiotik dan hanya memberikan ternak mereka daun ganja, katanya.

Sirin menambahkan, perusahaannya menjual daging dan telur ayam seharga 100 baht (4 dolar Singapura) per kilogram dan 6 baht per butir melalui situs webnya.

Dia bilang, nasi ayam yang dimasak dengan ayam yang diberi makan ganja mendapatkan respons yang baik. Ke depan, komunitasnya berencana menjual ayam panggang. Sirin menambahkan produk-produknya memenuhi permintaan konsumen yang menginginkan makanan organik dan sehat.

Sementara itu, Presiden Dewan Peternak Nasional Prapat Panyachatrak memperingatkan bahwa antibiotik pada daging dan telur ayam membahayakan kesehatan konsumen seperti penurunan daya tahan tubuh dan alergi. Dia menambahkan, terlepas dari jaminan keamanan konsumen, pemberian ganja pada ayam juga membantu meningkatkan nilai komersial produk ayam.