Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sektor Riil

Awas, Properti Bakal Dirundung Kredit Bermasalah

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

"Tren peningkatan risiko kredit pada properti komersial mengindikasikan sektor riil yang masih dalam fase konsolidasi," katanya.

Menurut dia, karena mempertimbangkan masih tingginya risiko kredit properti komersial tersebut. Perbankan tentunya cenderung berhatihati dalam penyaluran kredit properti tersebut. "Di samping itu, perbankan pun mempercepat restrukturisasi kredit bermasalah, manajemen portofolio kredit.

Bank cenderung akan menyalurkan kredit properti dengan tingkat risiko yang lebih kecil, misalnya segmen properti residensial seperti KPR dan KPA," jelas dia. Dihubungi terpisah, Head of Advisory Jones Lang Lasalle (konsultan properti), Vivin Harsanto, mengungkapkan bisnis properti sejak 2015 hingga sekarang cenderung mengalami penurunan 15-20 persen.

Faktor utamanya karena kondisi ekonomi makro yang belum pulih secara utuh. "Mungkin satu, dua tahun ke depan masih ada pelemahan," katanya. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) penyaluran kredit properti mengalami perlambatan pertumbuhan pada Juni 2017.

Posisi kredit properti tercatat 746,8 triliun rupiah atau tumbuh 12,1 persen dibandingkan periode bulan sebelumnya yang tumbuh 13,7 persen year on year (yoy). Perlambatan pertumbuhan tersebut bersumber dari kredit yang disalurkan kepada sektor konstruksi dan real estate, meskipun tertahan oleh peningkatan pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan rumah (KPR).
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top