Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Awas, Perundungan Picu Anak Bunuh Diri

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Perbuatan bullying bisa berupa tindakan memukul, mendorong, mengejek, mengancam, menjuluki, meneror, menyebarkan desas-desus, mendiskriminasi, dan sebagainya. Selain melalui tatap muka, aksi bullying juga bisa melalui email atau media sosial yang berisi pesan- pesan yang menyinggung perasaan orang lain.

"Selain merasa malu, sedih, dan takut, korban juga bisa memiliki perasaan rendah diri dan tidak berharga. Dampak psikologis yang lebih berat adalah kecemasan dan keinginan bunuh diri karena mereka tidak tahu harus meminta tolong kepada siapa, atau karena merasa malu," ungkap Ajeng Raviando, ahli psikologi.

Karena korban bullying kerap tidak meminta bantuan, orangtua harus lebih jeli memperhatikan sikap anak. "Perilaku menghindari sekolah, terutama karena alasan yang tidak spesifik seperti sakit kepala atau sakit perut. Waspadai pula perubahan perilaku yang dialaminya seperti penurunan prestasi akademik, sulit tidur, dan tampak gelisah," ujarnya. Bisa jadi kita menganggap ejekan atau hinaan terhadap teman sendiri hanya lelucon. Padahal kalau teman kita merasatersinggung, perbuatan itu termasuk bullying. Bahkan tindakan bullying ini bisa menimbulkan sakit hati mendalam yang memicu korbannya melakukan tindakan bunuh diri.

Ada beberapa korban bullying yang merasa tidak sanggup lagi menghadapi perbuatan para pem-bully, sehingga mereka pun nekad bunuh diri, diantaranya Megan Taylor Meier. Cewek asal Missouri, AS ini ditemukan tewas gantung diri beberapa minggu sebelum ulangtahunnya yang ke 14. Penyelidikan polisi menemukan bukti bahwa Megan stres setelah mengalami cyber bullying lewat medsos oleh seorang temannya.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top