Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Awas! Beredar Tabung Oksigen Palsu Diduga Diisi Udara Kompresor Tambal Ban

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Beberapa tabung berisi oksigen palsu ditemukan di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. beredarnya tabung oksigen palsu membuat para peternak dan pedagang ikan hias yang menggunakan oksigen untuk mengirim paket ikan hiasnya ke luar daerah merasa khawatir.

"Kami menyadari oksigen yang kami dapat (beli) palsu setelah ikan dalam kantong plastik yang telah diisi udara dari tabung oksigen itu mati, hanya selang beberapa menit setelah pengisian," tutur Alipin, anggota kelompok peternak Sol Koi di Tulungagung, dilansir dari Antara.

Alipin mengatakan ada beberapa ikan koi yang ada di satu kantong plastik mati dalam tempo kurang dari 15 menit karena kehabisan udara segar oksigen setelah dikemas. Saat kejadian dirinya mengisi dua kantong plastik berisi ikan koi yang sempat diisi oksigen palsu.

Sementara satu kantong lagi masih bisa diselamatkan, setelah menyadari ada yang tidak beres pada dua kantong plastik berisi ikan koi yang mereka kemas,

"Kami kemudian menguji tabung hitam yang kami curigai berisi oksigen palsu dengan oksigen asli," katanya.

Alipin menjelaskan dengan cara, udara dari dua tabung oksigen itu dimasukkan dalam kantong plastik. Lalu, kantong yang berisi oksigen asli langsung terbakar saat disulut api, sedangkan yang berisi oksigen palsu sama sekali tak terbakar.

"Kalau dibakar kelihatan jelas sekali," katanya.

Perbedaan lainnya adalah suhu tabung. Oksigen palsu dalam tabung hitam itu terasa lebih hangat, dibanding oksigen asli. Saat dihirup, oksigen asli terasa lebih segar sementara oksigen palsu seperti udara biasa.

Alpin menduga tabung hitam berisi oksigen palsu itu diisi dengan udara biasa dari mesin kompresor tambal ban.

Alipin mengaku mendapat oksigen itu dari temannya pada Senin (19/7), itu pun dengan harga yang cukup tinggi. "Kalau biasanya Rp 25 ribu, saya dapatnya sekitar Rp 100 ribu," ujarnya.

Awalnya ada tiga tabung oksigen. Dari tiga tabung itu, dirinya membeli satu tabung. Sedang dua tabung rencananya akan digunakan untuk orang sakit.

"Begitu tahu tabung yang barusan didapat dari orang Pacitan palsu, segera memberitahu temannya agar tabung oksigen yang dibawa tidak digunakan (untuk manusia/orang sakit)," katanya.

Peredaran oksigen palsu terjadi di tengah tingginya kebutuhan oksigen untuk para pasien Covid-19.

Peternak dan pedagang koi yang sangat bergantung pada ketersediaan oksigen untuk mengirim ikan hidup ke luar daerah, bahkan luar pulau, kesulitan mendapat bahan baku udara segar lantaran tingginya kebutuhan oksigen untuk kepentingan medis.

Imbasnya, banyak peternak dan pedagang ikan koi, juga jenis ikan hias lain tidak bisa mengirim paket ikan hidup ke luar daerah.Keuntungan mereka pun otomatis menurun drastis, hingga sekitar 40-50 persen.

Untuk jenis ikan koi, pedagang biasanya mengirim dengan tujuan kota-kota besar di wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, Bali, dan sebagian Kalimantan.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Aris N

Komentar

Komentar
()

Top