Austria Siap Donasikan Vaksin Mpox ke Sejumlah Negara Afrika
Vaksin Mpox
Foto: ISTIMEWAJENEWA - Menteri Kesehatan Austria, Johannes Rauch, menyatakan Wina akan mendonasikan vaksin cacar jenis mpox ke negara-negara Afrika, seiring dengan perjuangan benua itu melawan wabah virus yang terus mengganas.
"Austria siap mendonasikan vaksin mpox ke negara-negara Afrika. Wabah mpox terbaru membahayakan nyawa dan kesehatan puluhan ribu orang di sana. Saya mendukung seruan @SKyriakidesEU untuk tindakan terkoordinasi oleh negara-negara Uni Eropa (EU)," kata Rauch di X, pekan lalu.
"Kami akan segera mengklarifikasi jumlah dosis yang tepat dan detail pengorganisasiannya dengan Komisi EU," tambahnya.
Seperti dikutip dari Antara, inisiatif Austria ini datang tak lama setelah Komisaris Kesehatan EU, Stella Kyriakides, menyerukan solidaritas dan kerja sama.
"Saya telah menulis kepada menteri-menteri kesehatan EU untuk menginformasikan tentang rencana donasi vaksin dan terapi #mpox. Solidaritas adalah kunci untuk mengatasi ancaman kesehatan global. Kami mengandalkan negara-negara anggota untuk mendukung mitra Afrika dalam menangani wabah ini," tulis Kyriakides di X.
Austria memiliki cadangan sebanyak 34.000 dosis, yang dapat digunakan untuk lebih dari 170.000 vaksinasi sesuai dengan rekomendasi Komite Vaksinasi Nasional.
Menyebar Cepat
Infeksi virus yang menyebar melalui kontak dekat ini dinyatakan sebagai darurat kesehatan publik yang menjadi perhatian internasional oleh WHO pekan lalu, setelah varian baru virus tersebut menyebar dengan cepat di Republik Demokratik Kongo dan sekitarnya.
Menurut dokter dan pakar kesehatan masyarakat di Amerika Serikat (AS), kendati Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini menyatakan mpox sebagai darurat kesehatan global, mpox sangat tidak mungkin menyebabkan penutupan sekolah.
Di tengah perdebatan tentang apakah wabah mpox dapat mempengaruhi pendidikan, pejabat kesehatan di pemerintah federal AS tidak memperkirakan bahwa kasus mpox akan menyebabkan penutupan sekolah seperti pada masa pandemi Covid-19.
"Ini tidak seperti Covid, yang tanda-tandanya tidak terlihat pada diri seseorang," kata Christina Hutson, Kepala Cabang Virus Cacar dan Rabies di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) di Atlanta.
Berita Trending
- 1 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 2 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal
- 3 Jepang Siap Dukung Upaya RI Wujudkan Swasembada Energi
- 4 Irena Sebut Transisi Energi Indonesia Tuai Perhatian Khusus
- 5 Perkuat Kolaborasi, PM Jepang Dukung Indonesia untuk Jadi Anggota Penuh OECD
Berita Terkini
- Jakarta Timur Pangkas 66 Pohon Rawan Tumbang
- Koridor 1 Transjakarta Tidak Akan Ditutup
- Virus Marburg Diduga Sebabkan Delapan Warga Tanzania Meninggal
- Melaju Mudah ke Babak Kedua India Open 2025, Dejan/Fadia Tampil Begitu Menjanjikan
- Liverpool Dipaksa Imbang 1-1, Arne Slot Puji Cara Bertahan Nottingham Forest