Austin: Aliansi AS-Filipina Lampaui Pemerintahan
Menhan AS, Lloyd Austin (kiri), saat bertemu dengan Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr, di Istana Kepresidenan Malacanang, Manila, pada Senin (18/11).
Foto: AFP/Gerard CARREONMANILA - Filipina akan tetap menjadi sekutu penting Amerika Serikat (AS) siapa pun pemimpin yang menjabat di Gedung Putih, kata Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, pada Selasa (19/11). Hal itu diutarakan Austin sebagai jaminan kepada Manila saat presiden terpilih Donald Trump bersiap untuk menjabat.
Manila dan Washington DC yang merupakan sekutu perjanjian lama, telah memperdalam kerja sama pertahanan mereka sejak Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr menjabat pada tahun 2022 dan mulai menolak klaim Beijing atas Laut Tiongkok Selatan (LTS).
Kunjungan Menhan Austin ke Filipina pekan ini termasuk pertemuan tertutup dengan Presiden Marcos Jr dan penandatanganan perjanjian tentang pembagian intelijen militer rahasia.
“Kekuatan aliansi kita, menurut saya, akan melampaui perubahan pemerintahan di masa mendatang,” ucap Menhan Austin dalam konferensi pers di Pulau Palawan, Filipina barat, yang menghadap LTS.
“Saya tidak akan berspekulasi tentang apa yang akan dilakukan pemerintahan berikutnya, yang dapat saya katakan adalah apa yang saya ketahui dan yang saya ketahui adalah saya telah melihat dukungan yang kuat untuk Filipina di kedua partai di Amerika Serikat. Jadi saya yakin bahwa Filipina akan tetap menjadi negara penting bagi kami selama bertahun-tahun mendatang,” ungkap dia.
Sementara itu Menhan Filipina, Gilberto Teodoro, menyatakan keyakinannya bahwa aliansi AS dan Filipina akan tetap kokoh. “Kami telah membangun lembaga-lembaga dengan lebih cepat dalam dua tahun terakhir dengan tujuan menuju aliansi yang kuat, berkelanjutan, dan langgeng. Langgeng di sini adalah kata kuncinya karena kepentingan kita bertemu di bagian dunia ini,” ucap Teodoro.
Terkait hubungan bilateral AS-Filipina, Presiden Marcos Jr pada Selasa telah melakukan panggilan telepon dengan presiden terpilih AS, Donald Trump, dan menyampaikan keinginannya untuk memperkuat aliansi antara kedua negara.
“Kami berbicara tentang aliansi antara AS dan Filipina. Dan saya sampaikan kepadanya keinginan kami yang berkelanjutan untuk memperkuat hubungan antara kedua negara, yang merupakan hubungan yang sedalam mungkin karena sudah berlangsung lama,” imbuh presiden Filipina itu.
Kepentingan Terbaik
Tiongkok telah menepis putusan internasional yang menyatakan bahwa klaimnya di LTS tidak memiliki dasar hukum, dan telah mengerahkan kapal angkatan laut dan penjaga pantai yang menurut Manila mengganggu kapalnya dan menghalangi mereka mengakses beberapa terumbu karang dan pulau di perairan tersebut.
Hal ini menyebabkan konfrontasi keras yang mengakibatkan cedera pada personel Filipina dan kerusakan pada kapal mereka dalam 18 bulan terakhir. Hal itu pun memicu kekhawatiran bahwa AS dapat terseret ke dalam konflik bersenjata karena perjanjian pertahanan bersama dengan Filipina.
Menhan Austin mengatakan pada Selasa bahwa merupakan kepentingan terbaik Manila dan Washington DC untuk membantu Filipina melindungi kepentingan kedaulatan dan hak penangkapan ikannya. AFP/I-1
Berita Trending
- 1 Pasangan Andika-Hendi Tak Gelar Kampanye Akbar Jelang Pemungutan Suara Pilgub Jateng
- 2 Cawagub DKI Rano Karno Usul Ada Ekosistem Pengolahan Sampah di Perumahan
- 3 Kampanye Akbar Pramono-Rano Bakal Diramaikan Para Mantan Gubernur DKI
- 4 Spanyol Ingin Tuntaskan Fase Grup UEFA Nations League dengan Kemenangan
- 5 Transjakarta Beroperasi Hingga 23.00 Saat Timnas Indonesia Lawan Arab