![Audrey, Setop Budaya Kekerasan](https://koran-jakarta.com/images/article/phpubkywh_resized.jpg)
Audrey, Setop Budaya Kekerasan
![Audrey, Setop Budaya Kekerasan](https://koran-jakarta.com/images/article/phpubkywh_resized.jpg)
Selain guru, pengelola media, khususnya televisi adalah pihak yang juga harus ikut bertanggung jawab atas semakin merajalelanya kekerasan di kalangan anak-anak. Tidak ada yang bisa membantah bahwa stasiun-stasiun televisi sarat tayangantayangan kekerasan.
Oleh Irma Suryani
Kekerasan terhadap anak-anak negeri ini bukan saja dilakukan orang dewasa, tetapi juga oleh anak-anak itu sendiri. Guru, orang tua, serta media, khususnya televisi, perlu terus berupaya untuk selalu memberi contoh-contoh perilaku nonkekerasan, sehingga anak-anak tidak semakin akrab dengan budaya tersebut.
Aksi pengeroyokan yang dialami Audrey, murid salah satu SMP di Pontianak, Kalimantan Barat, baru-baru ini, telah mengundang keprihatinan dan kegeraman publik. Tak kurang dari Presiden Joko Widodo mengungkapkan keprihatinannya. "Ya, kita semuanya sedih. Kita semuanya berduka atas peristiwa itu. Tapi, yang jelas, ini pasti ada sesuatu masalah yang berkaitan dengan pola interaksi sosial di antara masyarakat yang sudah berubah lewat media sosial," demikian ungkap Presiden Joko Widodo.
Sebagaimana luas diberitakan media, kasus kekerasan terhadap Audrey berawal dari masalah asmara remaja dan adu komentar di jejaring media sosial. Tindak kekerasan dilakukan sekelompok siswi SMA yang juga disaksikan beberapa siswi lainnya. Awalnya, korban berupaya menutupi kekerasan yang dialami karena mendapat ancaman dari para pelaku.
amun, akhirnya kasus ini terekspos ke publik setelah salah seroang kawan korban memviralkan peristiwa kekerasan tersebut. Buntutnya, muncul petisi online dengan tagar #JusticeForAudrey dan sekaligus menjadi trending topic nomor satu di time line Twitter seluruh dunia.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya