Atasi Penyebaran PMK, Pemkab Buol Buka Posko Pengaduan
Petugas posko Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Pemkab Aceh Besar memperlihatkan mulut sapi milik warga yang luka akibat terinfeksi PMK saat melaksanakan pengobatan di Montasik, Aceh Besar, Aceh, Sabtu (21/5).
Foto: (ANTARA/Irwansyah Putra)BUOL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buol, Sulawesi Tengah (Sulteng) membuka posko pengaduan terkait penyakit mulut dan kuku (PMK) yang terjadi di daerah itu.
"Jadi, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan sudah menyediakan posko pengaduan untuk konsultasi tentang PMK di masing-masing Balai Penyuluh Pertanian (BPP) di 11 kecamatan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Buol Moh Qasim di Leok II, Rabu.
Ia mengemukakan pihaknya berupaya melakukan sejumlah langkah strategis untuk menekan penyebaran penyakit tersebut pada hewan ternak.
"Salah satu dampak dari PMK ini menimbulkan kerugian cukup besar, termasuk penurunan nilai produksi ternak, pembatasan perdagangan dan tekanan pada kesejahteraan peternak di Buol," ucapnya.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan setempat menyebutkan kasus PMK telah terkonfirmasi di Kecamatan Bokat dan wilayah lainnya menjadi suspect, seperti Paleleh, Paleleh Barat serta Biau.
"Kami sudah menginstruksikan semua pihak terkait untuk melakukan pengawasan lalu lintas ternak di Buol serta mendata populasi hewan ternak yang berpotensi terpapar PMK dan melaksanakan sosialisasi tentang PMK kepada peternak, pedagang dan masyarakat umum," sebutnya.
Ia menekankan agar memperketat pengawasan pengadaan dan lalu lintas ternak sapi dari dan ke wilayah Kabupaten Buol.
"Fungsi posko pengaduan nantinya bisa melakukan penanganan secara dini kasus PMK masing-masing wilayah, termasuk sebagai wadah koordinasi terpusat, baik di dinas maupun di lapangan," bebernya.
Qasim menjelaskan semua koordinator BPP dan petugas lainnya untuk semakin meningkatkan intensitas pengawasan, khususnya keluar masuknya ternak sapi dari dan ke Buol.
"Pengawasan juga kami rutinkan di Rumah Potong Hewan (RPH) untuk mendeteksi secara dini dan memberikan edukasi kepada semua petugas di RPH itu tentang bahaya PMK," ujarnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat, khususnya para peternak untuk segera melaporkan jika menemukan gejala PMK pada ternaknya.
"Harapannya dengan kerja sama semua pihak, wabah PMK dapat segera teratasi serta sektor peternakan di Kabupaten Buol dapat kembali pulih," tuturnya. Ant
Berita Trending
- 1 Pemerintah Siapkan Pendanaan Rp20 Triliun untuk UMKM-Pekerja Migran
- 2 Kabar Gembira untuk Warga Jakarta, Sambung Air PAM Baru Kini Gratis
- 3 KPU: Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Jakarta pada Kamis
- 4 Perluas Akses Permodalan, Pemerintah Siapkan Pendanaan Rp20 Triliun untuk UMKM hingga Pekerja Migran
- 5 Panglima TNI Mutasi 101 Perwira Tinggi, Kepala BSSN dan Basarnas Juga Diganti