Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Atasi Masalah Regional, Arab Saudi Rencanakan Putaran Baru Pembicaraan dengan Iran

Foto : antara

Menlu Arab Saudi Faisal bin Farhan (kanan) berbicang dengan Menlu RI Retno Marsudi (kiri) di sela-sela Sidang Umum PBB di New York, Amerika Serikat, pada Selasa (21/9/2021). ANTARA/Kemlu RI

A   A   A   Pengaturan Font

DUBAI - Menteri luar negeri Arab Saudi pada Sabtu (19/2) mengatakan bahwa pihaknya sedang berupaya untuk menjadwalkan putaran kelima pembicaraan langsung dengan Iran meskipun sejauh ini "kurang kemajuan substantif".

Pemerintah Arab Saudi mendesak pemerintah Iran untuk mengubah perilakunya di kawasan.

Arab Saudi dan Iran, yang memutuskan hubungan pada 2016, meluncurkan pembicaraan pada 2021 yang diselenggarakan oleh Irak ketika kekuatan global berusaha menyelamatkan perjanjian nuklir dengan Teheran.

Perjanjian nuklir Iran itu dianggap cacat oleh negara-negara Teluk karena tidak menangani program rudal dan jaringan proksi Iran.

Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud mengatakan jika perjanjian nuklir 2015 dihidupkan kembali, itu harus menjadi "titik awal, bukan titik akhir" untuk mengatasi masalah regional.

Dia juga mengatakan bahwa Riyadh tetap tertarik untuk melakukan pembicaraan dengan Iran.

"Itu tentu membutuhkan keinginan serius dari negara tetangga kami Iran untuk mengatasi masalah mendasar yang ada ... Kami berharap ada keinginan serius untuk menemukan suatu modus operandi baru," katanya.

"Jika kami melihat kemajuan substantif pada dokumen-dokumen itu, maka ya pemulihan hubungan mungkin dilakukan. Sejauh ini kami belum melihat hal itu," kata Faisal pada Konferensi Keamanan Munich.

Arab Saudi dengan mayoritas populasi Muslim Suni dan Iran dengan Muslim Syiah bersaing untuk mendapatkan pengaruh dalam suatu persaingan yang telah terjadi di seluruh kawasan Timur Tengah dalam peristiwa-peristiwa, seperti perang di Yaman dan di Lebanon.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top