Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemberantasan Narkoba - Penyelundup Memanfaatkan Lengahnya Perairan Indonesia

Atase Kepolisian Harus Tahu Jaringan Narkoba di Luar Negeri

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Indonesia kini menjadi sasaran empuk jaringan narkoba internasional untuk memasarkan narkoba dan juga merekrut orang Indonesia untuk menjadi bagian dari jaringan tersebut.

JAKARTA - Polda Metro Jaya dan Polresta Depok, Kamis (13/7) lalu membongkar upaya penyelundupan satu ton sabu dari Taiwan ke perairan Indonesia. Para penyelundup narkoba kelas dunia tampaknya tidak peduli meski sudah banyak bandar yang ditembak mati, karena melawan petugas. Terhadap aksi nekad para penyelundup narkoba ini, pengamat kepolisian Novel Ali mengatakan, agar efektif, sistem dan jaringan harus berjalan beriringan dan saling terkoordinasi.

"Kepolisian pasti memiliki atase kepolisian di luar negeri seperti di Filiphina. Kalau memang jaringan narkoba internasional coba memindahkan pasarnya dari Filiphina ke Indonesia, maka atase kepolisian di Filiphina harusnya mengetahui secara detil jaringan dan pergerakan narkoba di Filiphina," kata Novel saat dihubungi Koran Jakarta, Minggu (16/7).

Menurut Novel, kalau itu dijalankan dengan sungguhsungguh maka para penyelundup narkoba tersebut, tidak akan dapat dengan mudah menyelundupkan narkoba ke Indonesia. "Jadi percuma saja, kalau di Indonesia, sudah tegas, dengan menembak mati bandar yang melawan, namun atase kepolisian di Filiphinanya lemah, maka percuma saja," ujar Novel.

Ditambahkannya, para penyelundup berani menyelundupkan narkoba ke Indonesia, karena masih menganggap aparat penegak hukum di Indonesia itu lemah. "Padahal makin lama kepolisian makin kuat, dibantu dengan aparat sipil seperti Bea Cukai, makin membuat gerak pengedar dan bandar semakin terjepit," tukas Novel.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top