Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Prospek Usaha - Dividen ASII pada 2017 sebesar Rp7,48 Triliun

Astra International Siapkan Investasi Rp29 Triliunistimewa

Foto : Koran Jakarta/M Fachri

USAI RUPST - Presiden Direktur PT Astra International Tbk, Prijono Sugiarto (tengah) bersama Direktur Suparno Djasmin (kiri) dan Johannes Loman usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan di Jakarta, Rabu (25/4). Emiten berkode saham ASII tersebut membagikan dividen tunai kepada pemegang saham sebesar 7,49 triliun rupiah atau 185 rupiah per saham.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Astra International Tbk (ASII) pada tahun 2018 akan menggelontorkan anggaran sebesar 29 triliun rupiah untuk belanja modal (capital expendicture/capex) maupun investasi pada sejumlah proyek. Presiden Direktur Astra International, Prijono Sugiarto, mengatakan belanja modal tersebut terus meningkat dari tahun ke tahun.

Terbukti, jika pada 2012 dan 2013 tidak lebih dari 12 triliun rupiah, namun capex pada 2017 mencapai 23 triliun rupiah. "Tahun ini, kami mengalokasikan investasi sebesar 29 triliun rupiah termasuk capex dan investasi. Jumlah tersebut sudah termasuk investasi untuk perusahaan transportasi berbasis daring Go-Jek sebesar dua triliun rupiah atau hampir 150 juta dollar AS," ungkap.dia di Jakarta, Rabu (25/4).

Dijelaskan, bagian terbesar nilai investasi akan dialokasikan untuk capex anak usaha, yakni PT United Tractors Tbk (UNTR) sebesar 12 triliun rupiah atau hampir satu miliar dolar AS. Alokasi ke UNTR paling besar dan tidak pernah berkurang jumlahnya, apalagi melihat kegiatan di sector batubara mulai meningakt menyusul harganya di atas 90 dolar AS per metrik ton.

Selanjutnya untuk agribisnis sebesar delapan triliun rupiah, proyek jalan tol meliputi penyelesaian maupun pelebaran jalan sekitar dua triliun rupiah, perluasan cabang-cabang 2,7 triliun rupiah, kemudian logistik 1,8 triliun rupiah. Jumlah tersebut sudah mencapai 70 persen dari total alokasi capex tahun ini.

"Meski pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi sekitar 5,3 persen atau 5,4 persen tetapi kami masih yakin ke depannya masih akan lebih baik," tukas dia. Terkait minat Perseroan melalui anak usaha PT Astra Infra sebagai operator Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, Prijono, menuturkan bahwa investasi ini memerlukan waktu dan kajian. Meski begitu porsi kepemilikannya yakni 49 persen asing kemungkinan dari Jepang, sisanya 51 persen Perseroan dalam bentuk konsorsium.

Bagi Dividen

Astra juga akan membagikan dividen sebesar 7,48 triliun rupiah atau 40 persen dari raihan laba bersih 2017 sebesar 18,88 triliun rupiah. Dividen per saham sebesar 185 rupiah dibagikan merupakan dividen tunai, termasuk di dalamnya dividen interim sebesar 55 rupiah per saham atau seluruhnya berjumlah 2,22 triliun rupiah yang telah dibayarkan pada tanggal 27 Oktober 2017.

Sisanya, 130 rupiah per saham atau seluruhnya berjumlah 5,26 triliun rupiah akan dibayarkan pada tanggal 25 Mei 2018. Hingga kuartal pertama 2018, Grup Astra mengalami penurunan kinerja pada sebagian segmen bisnisnya, khususnya pada segmen otomotif dan agribisnis. Penurunan ini lebih tinggi daripada peningkatan kinerja pada segmen alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi.

Namun, pendapatan bersih konsolidasian Grup meningkat 14 persen menjadi 55,8 triliun rupiah, seiring dengan peningkatan pendapatan terutama berasal dari bisnis alat berat dan pertambangan serta otomotif. Laba bersih konsolidasian Grup mencapai 5,0 triliun rupiah atau turun 2 persen, dibandingkan dengan laba bersih konsolidasian Grup pada periode yang sama tahun lalu.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top