Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kinerja Perseroan - Persaingan Otomotif dan Harga Sawit Jadi Perhatian Perseroan

Astra International Cetak Pendapatan Rp112,6 Triliun

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Astra International Tbk (ASII) mencetak peningkatan laba bersih secara grup di semester pertama 2018 sebesar 15 persen menjadi 112,6 triliun rupiah.

Hal ini disebabkan oleh peningkatan kontribusi dari bisnis alat berat dan pertambangan serta jasa keuangan grup yang melebihi dari yang dapat diimbangi oleh pelemahan kontribusi dari kegiatan operasional agribisnis dan infrastruktur. Presiden Direktur Astra International, Prijono Sugiarto, mengatakan pendapatan bersih konsolidasian grup selama periode ini meningkat 15 persen menjadi 112,6 triliun rupiah, dibandingkan periode sama tahun lalu 98,03 triliun rupiah.

Peningkatan pendapatan terutama berasal dari bisnis alat berat dan pertambangan. Sejalan dengan itu, laba bersih grup juga meningkat 11 persen atau mencapai 10,4 triliun rupiah, dibandingkan periode sama tahun lalu 9,34 triliun rupiah.

Utang bersih di luar grup anak perusahaan jasa keuangan mencapai 6,6 triliun rupiah, dibandingkan dengan nilai kas bersih sebesar 2,7 triliun rupiah pada 31 Desember 2017, disebabkan oleh investasi grup pada bisnis jalan tol dan Go-Jek, serta belanja modal pada bisnis kontraktor penambangan.

Anak perusahaan grup segmen jasa keuangan mencatat utang bersih 47,9 triliun rupiah, dibandingkan pada akhir 2017 sebesar 46,1 triliun rupiah. "Kinerja Grup Astra hingga akhir tahun 2018 diperkirakan cukup baik, didukung dengan stabilitas pertumbuhan ekonomi Indonesia dan harga batu bara yang stabil, walaupun persaingan di pasar mobil dan melemahnya harga minyak kelapa sawit menjadi perhatian," ungkap dia, Kamis (26/7).

Dijelaskan, laba bersih dari bisnis otomotif grup stabil di posisi 4,2 triliun rupiah. Peningkatan laba bersih dari penjualan sepeda motor dan bisnis komponen otomotif melebihi dari yang dapat diimbangi oleh penurunan laba bersih dari penjualan mobil.

Selanjutnya, laba bersih jasa keuangan grup meningkat 5 persen menjadi 2,1 triliun rupiah dibandingkan periode sama tahun lalu dua triliun rupiah, dengan peningkatan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumennya. Kemudian, laba bersih grup dari segmen alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi meningkat sebesar 60 persen menjadi 3,3 triliun rupiah.

Sementara itu,k laba bersih dari segmen agribisnis grup turun sebesar 23 persen menjadi 625 miliar rupiah. Untuk segmen infrastruktur dan logistik grup mencatat laba bersih empat miliar rupiah.

Kerugian awal dari beroperasinya jalan Tol Cikopo-Palimanan yang diakuisisi pada semester pertama tahun 2017 dan baru beroperasinya Tol Semarang-Solo, belum dapat diimbangi oleh meningkatnya laba dari tol Tangerang-Merak dan PT Serasi Autoraya.

Laba Properti Turun

Sementara itu, laba bersih dari segmen teknologi informasi Grup mencatat kenaikan 24 persen menjadi 68 miliar rupiah. Adapun segmen properti Grup melaporkan laba bersih sebesar 48 miliar rupiah pada semester pertama tahun 2018, dibandingkan dengan laba bersih pada periode sama tahun lalu sebesar 68 miliar rupiah.

Penurunan ini disebabkan oleh rendahnya penerimaan laba yang diakui dari pengembangan proyek Anandamaya Residences, hal ini mencerminkan tingkat persentase penyelesaian proyek yang semakin mengecil pada tahap akhir konstruksi.

Untuk diketahui, pada April 2018, PT Astra Land Indonesia (ALI), dengan porsi kepemilikan saham yang dimiliki Grup sebesar 50 persen telah membeli tiga hektare tanah di pusat bisnis Jakarta, untuk pengembangan hunian dan komersial.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top