Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Strategi Bisnis

Astra Graphia Targetkan Pertumbuhan Bisnis 10 Persen

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Astra Graphia Tbk (ASGR) menargetkan pertumbuhan bisnis baik pendapatan dan laba bersih sebesar 10 persen di tahun ini. Adapun sepanjang 2018, Perseroan mengantongi pendapatan bersih konsolidasian sebesar 4,07 triliun rupiah atau meningkat 4 persen dibandingkan tahun 2017. Sedangkan, laba bersih konsolidasian mencapai 270 miliar rupiah meningkat 5 persen dibanding tahun lalu.

Presiden Direktur Astra Graphia Harijadi Halim, mengatakan kinerja Perseroan di tahun ini diharapkan tumbuh lebih baik dari tahun lalu, sehingga apa yang telah dilakukannya pada tahun lalu akan didorong lagi di tahun ini. "Paling tidak target kami tahun ini di angka 10 persen. Kita harus bisa mendorongnya di tahun ini," ungkapnya di Jakarta, Rabu (10/4).

Sepanjang 2018, kontribusi peningkatan pendapatan bersih berasal dari pertumbuhan unit usaha solusi dokumen sebesar 9 persen, dengan portofolio Graphic Communication Services sebagai motor pertumbuhan. Solusi teknologi informasi bertumbuh 19 persen, sedangkan unit usaha solusi perkantoran mengalami penurunan sebesar 12 persen.

Strategi yang akan digunakan Perseroan untuk mencapai target tahun ini, menurut Halim, pertama, Perseroan akan tetap konsisten me-leverage bisnis inti. Kedua, Perseroan harus bisa mendorong apa yang sudah dikerjakan sebelumnya melalui bisnis digital inisiatif yang telah dibangunnya. Apalagi, salah satu yang membuat Astra Graphia menjadi lebih baik pertumbuhannya baik top line maupun bottom line melalui AXIQoe, merupakan salah satu anak usaha yang bergerak di bisnis e-commerce.

"Melalui inisiatif tersebut bisa memberikan harapan untuk mendorong pertumbuhan ke depan. Kami juga sedang melihat potensi untuk masuk ke bisnis printing yang related dengan packaging," jelas dia.

Menurutnya, kontribusi bisnis e-commerce cukup merata meski sebelumnya bisnis inti Perseroan kontribusinya cukup dominan. Tahun lalu bisnis inti berkontribusi 40 persen, IT 30 persen, dan solusi perkantoran 35 persen.

Belanja Modal

Pada tahun ini, Perseroan mengalokasikan anggaran belanja modal (capital expendicture/capex) sebesar 338 miliar rupiah. Anggaran capex tahun ini turun 18,34 persen, dibandingkan tahun 2018 sebesar 400 miliar rupiah. Dana capex akan digunakan untuk mendorong kinerja dan investasi pengembangan bisnis. Sumber dana dari internal semua, kalau nanti ada kebutuhan tidak menutup kemungkinan untuk melihat (aksi korporasi).

"Cash flow posisi awal tahun 225 miliar rupiah, ya masih cukuplah untuk perputaran di 2019. Tapi tergantung kebutuhan karena selama ini ASGR lebih banyak dari kas internal," jelasnya.

Untuk produk baru, kata Halim, akan seiring berjalan dengan berkembangnya teknologi sehingga Perseroan tidak akan setop. Pihaknya pun akan terus mendorong inovasi baik untuk karyawan, supaya bisa memberikan inisiatif-inisiatif dalam satu pengembangan organisasi ke depan maupun perusahaan.

Perseroan juga akan membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham sekitar 40 persen dari laba bersih atau sebesar 80 rupiah per lembar saham dibagikan sebagai dividen tunai, yang diperhitungkan dengan dividen interim sebesar 30 rupiah per lembar saham yang sudah dibayarkan pada tanggal 22 Oktober 2018, sehingga sisanya sebesar 50 rupiah per lembar saham akan dibayarkan pada tanggal 10 Mei 2019.yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top