Asosiasi Pelapak dan Pemulung Indonesia Berpartisipasi pada Vaksinasi di TPA Sumurbatu
APPI berpartisipasi dalam kegiatan program vaksinasi bagi kelompok pemulung dan pelapak di TPA Sumurbatu, Rabu (27/10).
BEKASI - Pemulung dan pelapak kecil sebagai pelaku 3R (reduce, reuse, recycle) di garis terdepan harus mendapatkan perhatian khusus dalam perlindungi kesehatan dan kelangsungan hidupnya. Mereka hidup dalam lingkungan tercemar, berbagai penyakit mengancam tubuhnya.
"Apalagi pada masa pandemi Covid-19, virus tersebut nyata dan telah merenggut banyak nyawa. Sehingga harus waspada dan selalu taat pada protokol kesehatan," kata Ketua Umum Asosiasi Pelapak dan Pemulung Indonesia (APPI) Bagong Suyoto dalam pernyataan tertulisnya yang diterima Koran Jakarta, Rabu (27/10).
Dalam upaya melindungi dan menjaga kesehatan pelapak dan pemulung, maka APPI berpartisipasi dalam kegiatan program vaksinasi bagi kelompok pemulung dan pelapak di TPA Sumurbatu, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (27/10).
Target vaksinasi hingga 500 orang. Kegiataan ini diselenggarakan oleh sejumlah pihak terkait, antara lain Kementerian Kesehatan, Pemerintah Kota Bekasi, didukung pengelola UPTD TPA Sumurbatu, Pospol Polsek Bantargebang, dan Karang Taruna Sumurbatu.
Menurut Bagong, pemulung dan pelapak kecil yang merupakan bagian dari sektor informal ini sangat rentan. Kondisi mereka pada masa Covid-19 menghadapi tantangan dan kesulitan hidup sangat berat. Hasil pungutan sampah menurun hingga 60 persen selama pandemi Covid-19. Harga pungutan sampah gabrugan rendah, 800-1.200 rupiah per kg.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya