Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Asosiasi Pelapak dan Pemulung Indonesia Berpartisipasi pada Vaksinasi di TPA Sumurbatu

Foto : Istimewa

APPI berpartisipasi dalam kegiatan program vaksinasi bagi kelompok pemulung dan pelapak di TPA Sumurbatu, Rabu (27/10).

A   A   A   Pengaturan Font

Penjualan hasil pungutan, tambah Bagong, seringkali tak langsung dibayar kontan, karena bosnya juga diutang sama pabrikan. Akibatnya menambah utang, bunga 10-20 persen per bulan pada Bank Emok/Bank Plecit. Ini berdampak pada kesulitan mencukupi kebutuhan pangan dan kebutuhan pokok sehari-hari.

"Apalagi mereka belum mendapatkan bantuan program pemerintah, seperti Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), bantuan lunak untuk usaha, sembako murah. Kebijakan atau ketentuan extended producer responsibility (EPR) dari dunia usaha belum jelas, padahal pemulung membantu mengelola sampah kemasannya," kata Bagong.

Pada awal-awal adanya Covid-19, tambah dia, banyak pemulung dan pelapak yang kurang percaya terhadap penyakit itu. Mereka tetap mengais sampah guna mencukupi kebutuhan sehari-hari dan mempertahankan hidup. Mereka tidak taat pada protokol kesehatan. Bagaimana bisa menerapkan protokol kesehatan karena tinggal di gubuk-gubuk kecil dengan sanitasi buruk dan ketika mengais sampah pun selalu berkerumun.

"Hampir setiap hari mereka bergumul bersama. Jumlah pemulung dan pelapak di kawasan TPST Bantargebang dan TPA Sumurbatu lebih dari 7.000 orang," kata Bagong.

Setelah Idhul Fitri 2021, tambah dia, pandemi Covid-19 meningkat tajam dan sejumlah pemulung dan pelapak terjangkiti korona, bahkan ada yang meninggal. Semakin banyak yang percaya adanya Covid-19 dan mereka menjadi was-was.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top