Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Paham Ekstrem -- Korpri Jadi Benteng Pertahanan Ancaman Terorisme

ASN Jangan Makan Uang Rakyat

Foto : istimewa

Menko Polhukam, Mahfud MD

A   A   A   Pengaturan Font

Untuk membangun negara kesatuan yang jauh dari radikalisme dan terorisme, diperlukan ijtihad para ulama dalam penanganannya.

JAKARTA - Aparatur sipil negara (ASN), pejabat pemerintah dan birokrasi negara untuk bekerja dengan baik. Jangan makan uang rakyat. Permintaan ini disampaikan Menko Polhukam, Mahfud MD, di Jakarta, Sabtu (13/3).

"Kalau kita berbuat kejahatan, makan uang negara dan uang rakyat, suatu saat tidak akan aman. Hari ini aman. Mungkin besok atau lusa Anda tidak aman. Ketika sebelum pensiun Anda aman, mungkin setelah pensiun Anda akan dikejar orang," kata Mahfud.

Dia mengatakan ini dalam acara Pencanangan Kabupaten Bebas Pungutan Liar (Pungli), di Kepahiang, Provinsi Bengkulu. Dia mengatakan, pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin telah menetapkan untuk fokus pada pembangunan infrastruktur dan sumber daya alam. Kemudian, membuka pintu investasi selebar-lebarnya, reformasi birokrasi, dan pengaturan anggaran APBN.

"Untuk itu, pemerintah memandang Satuan Tugas Saber Pungli masih diperlukan dalam menciptakan keberhasilan pembangunan nasional," katanya. Mahfud ?menegaskan Saber Pungli bukan lembaga penegak hukum pemberantasan korupsi. Namun, Saber Pungli merupakan lembaga yang menitikberatkan pada upaya pembersihan institusi-institusi pemerintah dari kebiasaan pungutan liar.

"Dalam konteks ini saya ingin menegaskan meskipun merupakan bagian dari upaya membangun pemerintahan yang bersih dari korupsi, Saber Pungli bukanlah lembaga penegak hukum pemberantasan korupsi," tandasnya. Saber Pungli merupakan lembaga yang menitikberatkan upaya pembersihan institusi-institusi pemerintah dari kebiasaan pungutan liar di birokrasi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara, Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top