Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Asean Tetap Jadi Mangkuk Nasi Dunia dengan Kantong-kantong Wilayah Menderita Bencana Panen

Foto : Istimewa

Seorang pria mengangkut karung beras di Phnom Penh, Kamboja, baru-baru ini.

A   A   A   Pengaturan Font

"Keluarga yang terkena dampak akan kelaparan tahun ini. Kerusakannya sangat besar sehingga penduduk desa harus mencari makanan dari hutan atau menjual tanaman lain yang tidak terkena dampak," tambah pejabat itu.

Lebih dari 18 bulan setelah kudeta militer menggulingkan pemerintah sipil yang populer dan menjerumuskan Myanmar ke dalam konflik politik dan militer, negara berpenduduk 54 juta itu menghadapi ancaman keamanan terhadap pasokan berasnya selain masalah lingkungan dan ekonomi yang dihadapi oleh tetangganya.

"Saya terlalu takut untuk meninggalkan rumah saya," kata Myo Thant, petani lokal di kota Shwebo di wilayah Sagaing, sebuah wilayah pertanian di Myanmar tengah yang telah menjadi lokasi utama pertempuran antara pasukan junta militer yang berkuasa dan milisi lokal yang menentang kekuasaan tentara.

"Saya tidak bisa menyuburkan ladang dan saya tidak bisa melakukan pekerjaan irigasi. Panen akan turun. Kami hampir tidak akan memiliki cukup makanan untuk diri kami sendiri," tambah Myo Thant.

Kelompok tani mengatakan kepada RFA bahwa di sawah irigasi di seluruh Myanmar, penanaman berkurang karena tantangan keamanan serta kenaikan harga bahan bakar, pupuk, pestisida dan herbisida. Petani membatasi penanaman mereka di sawah tadah hujan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top