Asean Harus Terus Tekan Junta
Pertemuan di Naypyidaw | PM Kamboja, Hun Sen (kiri), berbincang dengan pemimpin junta di Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing dalam acara perjamuan makan malam di Naypyitaw pada Jumat (7/1) lalu.
Klaim Hun Sen
Terkait hasil dari kunjungannya ke Myanmar, PM Hun Sen mengklaim bahwa pihaknya telah mencapai tiga hasil utama dari konsensus lima poin yaitu gencatan senjata, bantuan kemanusiaan untuk semua pihak, dan mengirim utusan khusus Asean untuk berdialog dengan semua pemangku kepentingan.
Namun analis dan aktivis hak asasi manusia mencela kunjungan Hun Sen ke Myanmar karena hanya bisa bertemu pemimpin junta dan tidak bertemu dengan para pemimpin prodemokrasi karena PM Kamboja itu hanya mendengar tentang krisis hanya dari sisi junta, yang menggulingkan pemerintah terpilih dalam kudeta pada 1 Februari 2021 itu.
Beberapa pihak bahkan menolak pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh Kamboja dan Myanmar itu dan menyebutnya sebagai sebuah kebohongan. Mereka mengatakan bahwa setiap keuntungan yang telah dicapai Asean dengan mengeluarkan Min Aung Hlaing dari KTT utama blok itu tahun lalu karena tidak mengimplementasikan konsensus lima poin, telah dimentahkan kembali oleh kunjungan Hun Sen itu.RFA/I-1
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya