Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Transisi Energi

Asean Harus Kompak Beri Insentif ke Investor EBT

Foto : ANTARA/HO-MEDIA CENTER ASEAN-BAC

Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Ketua Pusat Studi Energi Terbarukan Indonesia (ICRES), Surya Darma, mendorong negara-negara di kawasan Asia Tenggara (Asean) mempermudah investor Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk menanamkan modal di kawasan. Mereka juga diminta kompak mempercepat transisi energi dengan menjamin iklim usaha yang kondusif bagi investor energi hijau.

Hal itu dipandang penting untuk menjawab tantangan perubahan iklim, salah satunya polusi udara di Jabodetabek yang buruk dalam beberapa waktu terakhir. Di berbagai penjuru dunia pun, kondisi cuaca ekstrem terjadi yang ditandai dengan badai, banjir bandang, suhu yang juga ekstrem dan kebakaran hutan.

"Semua negara Asean harus punya kesadaran kolektif menjaga lingkungan hidup yang lebih bersih yang berkelanjutan melalui penjagaan hutan yang lestari, transisi ke energi terbarukan, dan kesadaran akan konservasi sumber daya alam," papar Surya.

Dalam kesempatan terpisah, pengamat ekonomi dari Universitas Surabaya (Ubaya) Bambang Budiarto, mengatakan transisi energi di kawasan Asean tidak terelakkan karena berkaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di kawasan.

"Saat ini, Asean masih sangat bergantung pada energi fosil seperti minyak bumi, gas alam, dan batu bara. Transisi menuju sumber energi yang lebih berkelanjutan seperti energi terbarukan (surya, angin, dan hidro) dapat membantu meningkatkan stabilitas pasokan energi," kata Bambang.

Selain menjaga stabiltas pasokan, transisi ke EBT akan mengurangi risiko gangguan pasokan dan kenaikan harga energi yang sewaktu-waktu bisa mengancam.

Hilangkan Hambatan

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, dalam acara Asean-BAC x Boston Consulting Group (BCG) mengatakan peluang investasi di Asean bisa diwujudkan melalui kolaborasi dengan dunia usaha salah satunya di bidang transisi energi. "Transisi energi adalah tantangan dan peluang bagi Asean, yang menyiratkan transformasi seutuhnya dalam memproduksi, mengonsumsi, dan mengalokasikan sumber daya," kata Luhut.

Energi terbarukan, kendaraan listrik, penyimpanan energi, mineral kritis, dan carbon offset merupakan peluang dalam transisi energi.

Adapun potensi ekonomi di Asean dengan mengusung sentralitas diperkirakan mencapai 20 triliun dollar AS.

Asean Indonesia 2023 akan menjadi katalisator untuk memfasilitasi investasi yang saling menguntungkan dan berkelanjutan di negara-negara Asean. "Kami akan terus memperjuangkan kolaborasi, menghilangkan hambatan, dan menciptakan lingkungan kondusif bagi kemitraan dan kemajuan Asean," tutup Luhut


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top