AS Uji Plasma Darah untuk Virus Korona

NEW YORK - Sebelum antibiotik dipergunakan untuk melawan penyakit infeksi yang diakibatkan bakteri, penanganan medis untuk melawan infeksi yaitu dengan menyuntikkan plasma dari yang diambil dari pasien yang berhasil sembuh dari infeksi tersebut.

Pendekatan ini telah dicoba dalam melawan wabah infeksi seperti flu H1N1 (flu babi), SARS (severe acute respiratory syndrome) dan MERS (middle east respiratory syndrome), namun kesuksesannya kemudian terbukti tak konsisten karena ada sejumlah pasien berhasil disembuhkan atau sebaliknya, dan para dokter tak mengetahui bagaimana ini bisa terjadi.

Seiring dengan terus berkembangnya pandemi seperti Covid-19, penanganan dengan plasma darah ini bisa jadi jalan tengah sambil menunggu pencarian terapi dan vaksin yang efektif untuk melawan virus korona.

Ide dari penanganan medis dengan plasma darah sebenarnya amat sederhana dan diambil atas konsep dasar imunitas pasif. Orang yang sembuh dari infeksi Covid-19 bisa terjadi karena sistem imun mereka membuat reaksi kekebalan yang amat kuat terhadap SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19.

Kunci dari reaksi kekebalan itu yaitu dengan cara sistem imun membuat antibodi yang bisa melawan baik terhadap mikroba berbahaya dan membuat sel yang mengincar protein yang terdapat pada SARS-CoV-2. Secara teori, antibodi-antibodi tersebut bisa diambil dari pasien yang sembuh dari Covid-19 yang lalu disuntikkan pada pasien yang baru terinfeksi dengan virus korona.
Halaman Selanjutnya....