AS Tetap Operasikan Pesawat Militer Osprey Meski Jepang Serukan Larangan Terbang
File foto yang diambil pada September 2018 memperlihatkan pesawat CV-22 Osprey di Pangkalan Udara Yokota militer AS di pinggiran barat Tokyo.
TOKYO - Militer AS terus menerbangkan pesawat Osprey dengan rotor miring di Jepang pada Jumat (1/12), meskipun Tokyo meminta untuk menghentikan operasi pesawat tersebut setelah terjadi kecelakaan dua hari sebelumnya di dekat pulau Yakushima di barat daya.
Dilaporkan Kyodo News, Menteri Luar Negeri Jepang Yoko Kamikawa pada hari sebelumnya mengatakan, Jepang telah diberitahu oleh Kedutaan Besar AS di Tokyo bahwa Washington mengakui permintaan resmi untuk melarang terbang pesawat tersebut.
Kecelakaan pesawat CV-22 Angkatan Udara AS pada Rabu sore menewaskan seorang awak, menandai kematian pertama di Jepang dalam kecelakaan yang melibatkan Osprey. Tujuh awak lainnya masih hilang, sehingga Jepang meminta AS untuk menghentikan operasi Osprey-nya sampai yakin pesawat tersebut aman untuk terbang.
Namun Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan, ada 20 penerbangan MV-22 Osprey AS, varian yang digunakan Korps Marinir AS, dari pangkalan di prefektur pulau selatan Okinawa mulai Kamis pagi hingga pukul 15.30 pada hari yang sama, menurut kementerian.
Kyodo News mengkonfirmasi bahwa Osprey lepas landas sekitar pukul 11:30 pada Jumat dari Pangkalan Udara Korps Marinir AS Futenma di Okinawa, menampung sebagian besar fasilitas militer AS di Jepang.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya