Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hubungan Bilateral I Presiden AS Jadi Pemimpin Negara Pertama yang Temui Kaisar Naruhito

AS Tak Ingin Gulingkan Rezim Iran

Foto : AFP/Nicolas Datiche

Pertemuan Trump Naruhito l (dari kiri ke kanan) Ibu Negara AS, Melania Trump, Presiden AS, Donald Trump, ditemani Kaisar Jepang, Naruhito, dan Permaisuri Masako, saat dikumandangkan lagu kebangsaan di Istana Kekaisaran di Tokyo, pada Senin (27/5) pagi. Trump merupakan pemimpin negara asing pertama yang menemui Kaisar Jepang yang naik takhta beberapa pekan lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

Dalam kunjungannya ke Jepang, Presiden AS, Donald Trump, mengatakan bahwa negaranya tak ingin menggulingkan rezim yang berkuasa di Teheran, namun menegaskan bahwa AS tak menginginkan ada persenjataan nuklir di Iran.

TOKYO - Amerika Serikat (AS) tak menginginkan perubahan rezim di negara musuh lamanya, Iran. Hal itu disampaikan Presiden AS, Donald Trump, pada Senin (27/5), saat ia melakukan kunjungan kenegaraan ke Jepang. Dalam kesempatan yang sama, Presiden Trump pun memuji pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, terkait krisis nuklir.

"Iran punya peluang jadi negara besar dengan kepemimpinan yang sama. Kami secara tegas tak ingin mengubah rezim, namun yang kami inginkan tak ada lagi persenjataan nuklir," kata Presiden Trump dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, di Tokyo.

Dalam konferensi pers itu, Presiden Trump pun mempercayai bahwa Iran akan mau membuat kesepakatan. "Saya pikir mereka cerdas dan ada peluang (kesepakatan) bakal terjadi," ucap Presiden AS itu.

Sebelumnya Presiden Trump menyatakan siap membuka pintu negosiasi dengan Teheran dan mengatakan, "Jika mereka ingin berunding, maka kami pun siap menempuhnya."

Komentar Trump itu bertentangan dengan kekhawatiran Washington DC terhadap terjadinya konflik Timur Tengah yang berujung penempatan armada kapal induk, pesawat bomber, dan 1.500 personel pasukan tambahan untuk merespons ancaman dari Iran.

Selain masalah Iran, Presiden Trump pun membahas soal pertikaian AS-Korut dengan menyatakan dukungan terhadap Kim Jong-un, walau sebelumnya Korut melakukan uji peluncuran misil jarak pendek yang mengusik ketenangan di kawasan Asia.

"Rakyat AS berpendapat (peluncuran misil itu) sebagai sebuah pelanggaran, namun menurut saya dia (Kim Jong-un) sedang berupaya mencari perhatian," komentar Trump.

Menyikapi uji peluncuran misil Korut, PM Abe, menyesalkan langkah yang ditempuh Korut dan menyebut hal itu sebagai pelanggaran terhadap resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Namun begitu, PM Jepang itu mendukung agar Trump melakukan pertemuan tingkat tinggi lagi dengan Kim Jong-un, dan pihak Jepang mengharapkan agar warga negaranya yang diculik agen rahasia Korut beberapa dekade lalu, dipulangkan.

Bertemu Kaisar

Dalam kunjungannya ke Jepang pada Senin pagi, Presiden Trump pun berkesempatan untuk menemui Kaisar Jepang yang baru naik takhta, Naruhito. Pertemuan Trump-Naruhito ini merupakan pertama kalinya seorang pemimpin negara asing bertemu dengan kaisar Jepang.

"Ini merupakan sebuah kesempatan luar biasa bisa bertemu dengan Kaisar Naruhito," ucap Presiden AS.

Presiden Trump yang didampingi Ibu Negara Melania, disambut Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako di Istana Kekaisaran di Tokyo. Kaisar Naruhito mengajak Presiden Trump mendampinginya untuk melakukan inspeksi pasukan dan saling bertukar cendera mata.

Pertemuan antara Trump dan Kaisar Naruhito berlangsung selama sekitar 50 menit. Setelah meninggalkan istana kekaisaran, Presiden Trump menghadiri pertemuan puncak dan acara makan siang dengan PM Abe.

PM Jepang itu sebelumnya berharap, suasana baik selama kunjungan Trump ke Jepang akan berdampak positif terhadap hubungan perdagangan dan militer bilateral. ang/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top