Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik Timur Tengah I AS Kemungkinan Serang Suriah dalam 72 Jam Mendatang

AS Siap Hujani Suriah dengan Misil

Foto : AFP/HECTOR RETAMAL

1Nikki Haley

A   A   A   Pengaturan Font

AmerikaSerikat mengancam akan kembali menghujani Suriah dengan misil-misilnya untuk merespons serangan senjata kimia pada akhir pekan lalu. Jika ancaman itu terjadi, maka AS sudah dua kali mengambil opsi militer ini terhadap Suriah.

WASHINGTON DC - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada Rabu (11/4) mengancam akan menghujani Suriah dengan misil-misilnya sebagai respons atas dugaan terjadinya serang1an senjata kimia di Kota Douma, Ghouta Timur. Pernyataan keras Trump ini dilontarkan setelah Russia mengeluarkan veto atas resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) soal serangan senjata kimia Suriah yang digagas AS dengan alasan bisa semakin memperkeruh kondisi di Suriah.

"Russia mengatakan akan menangkal semua serangan misil yang diarahkan ke Suriah. Bersiaplah menghadapi misil terbaru dan cerdas kami," cuit Trump lewat media sosial Twitter. "Seharusnya kalian (Russia) tak berkawan dengan binatang pembunuh dengan senjata kimia yang membantai warganya," imbuh Presiden AS itu.

Atas keluarnya veto Russia, Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, mengecam langkah Russia karena telah mencemari kredibilitas Dewan Keamanan PBB. "Sejarah akan mencatat bahwa pada hari ini Russia memilih untuk melindungi monster dibandingkan nyawa dari warga Suriah," kata Dubes Haley.

Trump dan pemimpin negara-nagara Barat amat berang begitu mendengar dugaan terjadinya serangan senjata kimia yang membunuh sekitar 70 warga sipil di Douma pada akhir pekan lalu.

Upaya untuk mencari solusi di forum Dewan Keamanan PBB pada Selasa (10/4) mengalami kegagalan setelah Washington DC dan Moskwa saling berbeda pendapat terkait investigasi penggunaan senjata kimia.

"Kami berharap semua pihak menghindari langkah-langkah provokasi dari siapapun yang bisa merusak stabilitas di wilayah konflik," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov. "Situasinya amat genting dan Russia menyerukan agar investigasi dilakukan secara objektif dan tak memihak sebelum mengambil keputusan terkait siapa dalang serangan senjata kimia itu," imbuh Peskov.

Sementara itu juru bicara Kementerian Luar Negeri Russia, Maria Zakharova, mengatakan bahwa misil-misil seharusnya diarahkan pada teroris daripada diarahkan pada pemerintahan Suriah yang sah.

Peringatan Misil

Terkait ancaman AS akan meluncurkan misil-misilnya ke Suriah, dinas pengatur lalu lintas udara, Eurocontrol, telah merilis peringatan agar semua pesawat milik maskapai Barat untuk menghindari terbang ke wilayah udara dekat Suriah.

"Ada kemungkinan serangan udara ke Suriah dengan menggunakan misil udara-ke-darat atau misil penjelajah dalam kurun waktu 72 jam ke depan," demikian peringatan Eurocontrol.

Serangan misil AS terhadap Suriah pernah terjadi pada April 2017 untuk merespons serangan senjata kimia sarin di Desa Khan Sheikhun yang dituding dilakukan oleh rezim Bashar al Assad.

Jika benar senjata kimia masih dipergunakan dalam konflik di Suriah, maka akan jadi pelanggaran karena pada 2013, Damaskus telah sepakat untuk menyerahkan seluruh senjata kimianya.

AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top