Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

AS Sebut Tiongkok Tolak Status Quo dan Ingin Segera Rebut Taiwan

Foto : Reuters

Bendera Taiwan

A   A   A   Pengaturan Font

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menyebut Tiongkok telah memutuskan status quo Taiwan tak lagi dapat diterima. Menurutnya, Beijing akan meningkatkan tekanan terhadap pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.

Blinken mengatakan, Tiongkok telah mengubah sikapnya selama beberapa dekade antara Washington dan Beijing soal Taiwan yang akan dikelola secara damai.

"Yang berubah adalah keputusan pemerintah di Beijing bahwa status quo tidak lagi dapat diterima, bahwa mereka ingin mempercepat proses di mana mereka akan mengejar reunifikasi," kata Blinken dalam sebuah acara yang diselenggarakan Bloomberg, dikutip dari Reuters, Kamis (27/10).

Ia menambahkan, Tiongkok juga telah membuat keputusan untuk memberikan lebih banyak tekanan terhadap Taiwan. Bahkan, kata Blinken, Beijing berpotensi untuk menggunakan kekuatan untuk mencapai tujuannya jika taktik tekanan tidak berhasil.

"Itulah yang secara fundamental berubah," ucapnya.

Washington tidak menginginkan "Perang Dingin" dan tidak berusaha menahan Tiongkok, tambahnya, tetapi tegas dan membela kepentingannya.

Pekan lalu, diplomat tinggi AS mengatakan Beijing bertekad untuk mengejar reunifikasi dengan Taiwan "pada waktu yang jauh lebih cepat," meskipun tidak menyebut kepastian waktunya.

Pemerintahan Presiden Joe Biden telah berulang kali menuduh Tiongkok menggunakan kunjungan ke Taiwan pada Agustus oleh Ketua DPR AS Nancy Pelosi sebagai dalih untuk meningkatkan latihan militer di sekitar pulau itu, yang diklaim Beijing sebagai wilayahnya sendiri.

Jenderal tertinggi AS mengatakan tahun lalu bahwa Tiongkok tidak mungkin mencoba merebut Taiwan secara militer dalam beberapa tahun ke depan. Di satu sisi, komandan Komando Indo-Pasifik AS pada waktu itu mengatakan kepada Kongres bahwa ancaman ini dapat terwujud dalam enam tahun.

Pemimpin Tiongkok Xi Jinping mengatakan kepada kongres lima tahunan Partai Komunis China yang berkuasa bulan ini bahwa Beijing tidak akan pernah melepaskan hak untuk menggunakan kekuatan atas Taiwan, tetapi akan berusaha untuk resolusi damai.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top