AS Peringatkan Myanmar Pasca Penahanan Suu Kyi
Aung San Suu Kyi
WASHINGTON DC - Amerika Serikat (AS) pada Minggu (31/1) mendesak militer Myanmar untuk membebaskan para pejabat yang ditahan, termasuk pemimpin de facto Aung San Suu Kyi. AS juga memperingatkan akan respons dari Washington DC terkait upaya kudeta itu.
Suu Kyi dan presiden Myanmar dibawa ke tahanan setelah ketegangan selama beberapa pekan antara militer dan pemerintah sipil mengenai dugaan kecurangan dalam pemilu pada November lalu.
"AS menentang upaya apapun untuk mengubah hasil pemilu baru-baru ini atau menghalangi transisi demokrasi Myanmar, dan akan mengambil langkah terhadap mereka yang bertanggung jawab, apabila aksi mereka tidak diubah," ucap juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki, seraya menambahkan bahwa Presiden Joe Biden telah menerima pengarahan mengenai situasi itu.
"Kami mendesak militer dan semua pihak untuk menghormati norma-norma demokrasi dan perundang-undangan, serta membebaskan mereka yang ditahan hari ini," imbuh Psaki.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Minggu (31/1) mengatakan AS sangat prihatin dan terkejut dengan laporan mengenai penahanan para pejabat dan tokoh masyarakat. Blinken menyerukan militer agar segera membebaskan para pejabat yang ditahan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya