Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik Yaman

AS Lindungi Saudi dari Serangan Houthi

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Amerika Serikat (AS) tegaskan akan meningkatkan dukungan untuk pertahanan Arab Saudi dari serangan kelompok pemberontak Houthi di Yaman.

"Kami terus mengkhawatirkan frekuensi serangan Houthi di Arab Saudi. Meningkatnya serangan semacam ini bukanlah tindakan kelompok yang serius untuk perdamaian," ujar Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki, di Washington DC, Selasa (9/3).

"Kami memahami bahwa mereka menghadapi ancaman keamanan murni dari Yaman dan pihak lain di kawasan.... Kami akan mencari cara untuk meningkatkan dukungan bagi kemampuan Arab Saudi untuk mempertahankan wilayahnya dari ancaman," tambah Psaki.

Houthi terus melancarkan rentetan serangan drone dan rudal ke Saudi sepanjang Minggu (7/3) waktu setempat, dengan menargetkan fasilitas minyak Saudi yang vital bagi industri minyak negara itu.

Serangan-serangan Houthi itu menargetkan tempat penyimpanan minyak di Ras Tanura, salah satu lokasi kilang minyak dan fasilitas pemuatan minyak lepas pantai terbesar di dunia.

Serangan lainnya juga menargetkan kompleks perumahan di Dhahran yang digunakan oleh raksasa minyak Saudi Aramco yang dikendalikan negara.

Koalisi pimpinan Saudi dalam pernyataannya menyebut sebagian besar drone dan rudal berhasil dicegat dan dihancurkan.

Saudi menyatakan tidak ada korban jiwa maupun kerusakan properti akibat serangan Houthi tersebut.

Dalam pernyataan terpisah, Kedutaan Besar AS di Riyadh juga menegaskan kembali komitmen AS untuk membela Saudi usai rentetan serangan Houthi tersebut.

"Amerika Serikat mendukung Arab Saudi dan rakyatnya. Komitmen kami untuk membela Kerajaan dan keamanannya sangat kokoh," demikian pernyataan Kedutaan Besar AS di Riyadh via Twitter.

Pemberontak Houthi, yang didukung Iran dan menguasai wilayah strategis Yaman, sedang terlibat konflik dengan koalisi pimpinan Saudi dalam enam tahun terakhir. Konflik Yaman secara luas dipandang sebagai perang proxy antara Saudi dan Iran.

Secara terpisah, Houthi mengeklaim pihaknya mengenai target militer di Bandara Abha di Saudi, dekat perbatasan Yaman, dengan sebuah rudal balistik tipe baru.

n SB/AFP/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top