
AS Lancarkan Serangan Militer ke Houthi Yaman, Trump Peringatkan Iran
Foto: TV Al-MasirahJAKARTA - Presiden Amerika Serikat Donald Trump meluncurkan serangan militer skala besar terhadap kelompok Houthi di Yaman yang bersekutu dengan Iran.
Serangan ini dilakukan sebagai respons terhadap serangan kelompok tersebut terhadap pengiriman barang di Laut Merah, yang telah mengganggu jalur perdagangan global selama beberapa bulan terakhir.
Setidaknya 24 orang dilaporkan tewas dalam serangan yang menandai awal dari kampanye militer yang diperkirakan akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan. Serangan ini merupakan operasi militer terbesar yang dilakukan AS di Timur Tengah sejak Trump menjabat sebagai presiden pada Januari.
Trump juga mengeluarkan peringatan keras kepada Iran agar segera menghentikan dukungannya terhadap Houthi. Ia menegaskan bahwa jika Iran mengancam AS, maka negara itu akan diminta bertanggung jawab penuh dan AS tidak akan bersikap lunak dalam menanggapi ancaman tersebut.
"Kepada semua teroris Houthi, WAKTU KALIAN HABIS, DAN SERANGAN KALIAN HARUS DIHENTIKAN, MULAI HARI INI. JIKA TIDAK, NERAKA AKAN MENGHUJAN KALIAN DENGAN CARA YANG BELUM PERNAH KALIAN LIHAT SEBELUMNYA!" tulis Trump di platform media sosialnya, Truth Social.
Serangan AS di ibu kota Yaman, Sanaa, dilaporkan menyebabkan sedikitnya 13 warga sipil tewas dan sembilan lainnya terluka. Sementara itu, di provinsi Saada, serangan AS menewaskan 11 orang, termasuk empat anak-anak dan seorang wanita, serta melukai 14 orang lainnya.
Biro politik Houthi menyebut serangan ini sebagai tindakan kejahatan perang dan menegaskan bahwa kelompok mereka siap untuk merespons eskalasi dengan eskalasi.
Warga di Sanaa menggambarkan ledakan akibat serangan itu sangat dahsyat, hingga mengguncang lingkungan seperti gempa bumi dan membuat warga ketakutan.
Pentagon melaporkan bahwa Houthi telah menyerang kapal perang AS sebanyak 174 kali serta kapal komersial sebanyak 145 kali sejak 2023. Houthi mengklaim serangan tersebut sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina atas konflik antara Israel dan Hamas di Gaza.
Serangan militer ini dilakukan pesawat tempur dari kapal induk USS Harry S. Truman yang berada di Laut Merah. Komando Pusat Militer AS menegaskan serangan ini merupakan awal dari operasi skala besar yang bertujuan untuk memulihkan kebebasan navigasi di perairan internasional.
"Serangan Houthi terhadap kapal & pesawat Amerika (dan pasukan kita!) tidak akan ditoleransi; dan Iran, dermawan mereka, sudah diberi tahu," tulis Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth di platform X.
Trump menegaskan, AS akan menggunakan kekuatan militer besar hingga mencapai tujuannya. Menurutnya, serangan terhadap kapal AS tidak bisa dibiarkan dan harus direspons dengan kekuatan mematikan yang luar biasa.
Iran mengecam tindakan AS dan menyatakan bahwa Washington tidak memiliki wewenang untuk mendikte kebijakan luar negeri Teheran. Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi meminta AS untuk mengakhiri dukungannya terhadap Israel serta menghentikan pembunuhan terhadap warga Yaman.
Serangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah Trump mengirim surat kepada Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, yang berisi permintaan untuk memulai perundingan mengenai program nuklir Iran. Namun, Khamenei menolak tawaran perundingan tersebut, menunjukkan sikap keras Iran terhadap tekanan AS.
Sementara itu, Russia yang selama ini menjalin hubungan dekat dengan Iran ikut mendapat perhatian dari AS. Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dikabarkan berbicara dengan Menteri Luar Negeri Russia Sergei Lavrov untuk memberitahukan mengenai serangan AS di Yaman.
Pejabat AS menilai bahwa Iran telah semakin mempercepat pengayaan uranium hingga mendekati tingkat yang memungkinkan produksi senjata nuklir. Meskipun Iran membantah tuduhan tersebut dan mengklaim program nuklirnya hanya untuk tujuan damai, negara-negara Barat tetap khawatir terhadap potensi pengembangan senjata nuklir Iran.
Dengan meningkatnya ketegangan di kawasan, serangan AS terhadap Houthi di Yaman menjadi sinyal bahwa pemerintahan Trump siap mengambil langkah agresif untuk menjaga kepentingan AS di Timur Tengah.
Berita Trending
- 1 Cuan Ekonomi Digital Besar, Setoran Pajak Tembus Rp1,22 Triliun per Februari
- 2 Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Puskesmas bisa Diakses Semua Warga
- 3 Ekonomi Biru Kian Cerah! KKP dan Kemnaker Maksimalkan Peluang Lapangan Kerja
- 4 Menpar Sebut BINA Lebaran 2025 Perkuat Wisata Belanja Indonesia
- 5 Bukan Arab Saudi, Negara Penghasil Kurma Terbesar Dunia Berasal dari Afrika
Berita Terkini
-
Dorong Transformasi Berbasis AI, Google Cloud dan BCG Luncurkan AI Innovation Center
-
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, membantu perbaikan drainase dan penanganan ruang terbuka hijau
-
Bupati Kuningan Pimpin Langsung Pencarian Anak Tenggelam di Sungai Cikadongdong
-
Perjalanan Mudik Lintas Sumatera Makin Lancar, Tol Palembang-Betung Dibuka Fungsional saat Lebaran, Catat Harinya
-
Direy Dealova Raih Sumber Penghasilan Baru melalui YouTube Shopping Affiliates dan Shopee