Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perang Israel-Hamas

AS Ingin Jeda Kemanusiaan Diperpanjang hingga Semua Sandera Dibebaskan

Foto : ANDREW CAALLERO-REYNOLDS/AFP

juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Washington berharap jeda kemanusiaan di Gaza diperpanjang hingga semua sandera dibebaskan. Amerika Serikat (AS) mensyukuri perpanjangan jeda kemanusiaan yang membuat 20 tawanan lainnya dibebaskan, termasuk perempuan dan anak-anak.

"Kami tentu ingin melihat kelanjutan ini diperpanjang hingga semua sandera dibebaskan," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, dalam transkrip resmi yang dirilis Gedung Putih dalam situs web-nya, Senin (27/11).

Seperti dikutip dari Antara, Qatar, pada Senin, mengumumkan jeda kemanusiaan empat hari di Jalur Gaza yang berakhir Selasa bakal diperpanjang dua hari. Selama gencatan senjata berlangsung, Hamas telah membebaskan 50 perempuan dan anak-anak Israel dari total 240 sandera yang diambil dari Israel dalam serangan 7 Oktober 2023.

Sebagai gantinya, Israel membebaskan 150 tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel yang semuanya adalah tahanan perempuan dan remaja. Hamas juga telah membebaskan 19 sandera asing yang sebagian besar pekerja Thailand yang bekerja dalam sektor pertanian.

"Hamas telah berkomitmen membebaskan 20 perempuan dan anak-anak lainnya selama dua hari ke depan. Tentu saja kami berharap jeda ini diperpanjang, dan ini tergantung kepada kelanjutan pembebasan sandera oleh Hamas," kata Kirby.

Bantuan Kemanusiaan

Departemen Luar Negeri AS mengungkapkan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, akan mengunjungi Israel, Tepi Barat, dan Uni Emirat Arab pekan ini guna membahas kelanjutan usaha membebaskan semua sandera, melindungi kehidupan warga sipil selama operasi Israel di Gaza, dan mempercepat bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di Gaza.

Blinken juga akan membahas upaya nyata dalam memajukan pembentukan negara Palestina dan mencegah konflik ini semakin meluas.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Bin Mohammed Al-Ansari, mengatakan perpanjangan tersebut disepakati dengan syarat yang sama seperti sebelumnya yaitu satu sandera untuk tiga tahanan. Pemerintah Israel menerima daftar sepuluh sandera yang akan dibebaskan pada hari Selasa, tanpa mengungkapkan nama mereka.

Pada malam hari, sebelas sandera Israel dibebaskan dari Gaza, termasuk tiga orang dengan kewarganegaraan ganda Prancis - Erez dan Sahar Kalderon (12 dan 16 tahun), dan Eitan Yahalomi.

"Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengatakan dia sangat senang dengan berita tersebut. Ada kegembiraan yang luar biasa, meski belum lengkap karena ayah Erez dan Sahar tetap berada di tangan Hamas," kata pengacara keluarga tersebut kepada AFP.

Tak lama setelah itu, Israel membebaskan 33 warga Palestina dari penjaranya. Sebagian besar dari mereka yang dibebaskan oleh Israel adalah anak-anak dan remaja putra - biasanya berusia antara 15-19 tahun - yang dipenjara karena pelemparan batu atau gangguan publik.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara, AFP

Komentar

Komentar
()

Top