Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

AS Incar Lahirkan Kerja Sama Ekonomi dengan Negara-negara Indo-Pasifik

Foto : AFP

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Pejabat senior Amerika Serikat (AS) pada Rabu (19/1) mengatakan, saat ini negaranya sedang berupaya melahirkan target bersama dalam proyek kerja sama ekonomi dengan negara-negara kawasan Indo-Pasifik. Target bersama ini bisa AS tetapkan awal tahun ini.

Laura Rosenberger, pejabat senior Gedung Putih untuk urusan Tiongkok, menyatakan, pembicaraan dengan negara mitra dalam beberapa bulan terakhir telah membantu AS dalam menentukan pembentukan kerangka kerja sama baru dengan target bersama.

Bagi AS, menentukan visi yang sama bisa membatu negara-negara Indo-Pasifik dalam menahan besarnya pengaruh Tiongkok di kawasan tersebut.

"Gagasan awal kami tentang bidang kerjasama ekonomi yang diusulkan meliputi fasilitasi perdagangan, standar ekonomi digital, ketahanan rantai pasokan, infrastruktur, dekarbonisasi dan energi bersih, kontrol ekspor, pajak dan anti-korupsi," kata Rosenberger saat menghadiri acara kelompok think tank National Bureau of Asian Research, sebagaimana dikutip Reuters.

Lebih lanjut, Rosenberger menyebutkan, AS dan negara mitranya akan terus fokus untuk menetapkan tujuan bersama, agar bisa segera mengumumkannya bulan mendatang.

Terkait perdagangan regional, Rosenberger menekankan, AS tetap akan terus mempromosikan wilayah yang bebas dan terbuka dan melindungi pekerja AS dan memastikan semuanya ada di posisi terbaik untuk dapat bersaing di pasar.

Di sisi lain, saat ini masih ada beberapa negara kawasan Indo-Pasifik yang menganggap Tiongkok sebagai mitra ekonomi penting dan utama bagi mereka. Negara-negara ini juga keterlibatan ekonomi AS di kawasan masih belum signifikan.

Sejak Joe Biden menjabat, hubungan ekonomi AS dan Tiongkok dianggap ada di posisi terburuk dalam beberapa dekade. Biden secara terang-terangan mengajak sekutu dan mitra untuk melawan Tiongkok yang dianggap melakukan upaya monopoli ekonomi dan memberikan ancaman dengan pengerahan militer.

Manuver Biden semakin terlihat ketika meresmikan pembentukan AUKUS, proyek kerja sama militer AS bersama Inggris dan Australia. Salah satu program utama aliansi ini adalah membantu Australia untuk memperoleh kapal selam nuklir.

Sebelum AUKUS dibentuk, AS juga sudah ada di dalam kelompok Quad bersama India, Jepang, dan Australia. Aliansi keamanan ini cukup membuat Tiongkok khawatir. Tiongkok bahkan menyebut Quad sebagai NATO cabang Asia.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top