AS Hentikan Produksi Vaksin AstraZeneca di Baltimore
Johnson & Johnson mengatakan pihaknya memikul tanggung jawab penuh atas kasus tercampurnya bahan vaksin AstraZeneca dan Johnson & Johnson.
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) menghentikan operasional pabrik manufaktur di Baltimore yang merusak 15 juta dosis vaksin Covid-19 Johnson & Johnson. Dalam laporannya, New York Times menyebut penghentian produksi ini hanya dilakukan untuk vaksin AstraZeneca.
Sabtu (3/4), berdasarkan laporan, penghentian tersebut terkait kecerobohan pabrik tersebut dalam mencampur bahan untuk vaksin yang akhirnya merusak sekitar 15 juta dosis vaksin Covid-19 Johnson & Johnson.
Pabrik yang dikelola perusahaan biofarmasi Emergent BioSolutions ini sebelumnya menjadi mitra untuk memproduksi vaksin Johnson & Johnson dan AstraZeneca.
Badan Administrasi AS pun telah menetapkan Johnson & Johnson yang bertanggung jawab atas pabrik yang bermasalah itu.
Layanan Kesehatan dan Kemanusiaan AS pun berniat menjadikan pabrik Emergent BioSolutions tersebut hanya dikhususkan untuk membuat vaksin dosis tunggal Johnson & Johnson. Ini dimaksudkan untuk menghindari percampuran bahan baku di masa depan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Khairil Huda
Komentar
()Muat lainnya