Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kerja Sama Bilateral

AS-Filipina Segera Rampungkan "Roadmap" Keamanan

Foto : AFP/ANDREW CABALLERO-REYNOLDS  

Pertemuan 2+2 l (Dari kiri) Penjabat Menhan Filipina, Carlito Galvez, didampingi Menlu Filipina, Enrique Manalo, Menlu AS, Antony Blinken, dan Menhan AS, Lloyd Austin, saat konferensi pers di Washington DC, Selasa (11/4), usai mengikuti 2+2 Ministerial Dialogue Plenary Session on Promoting Regional Security.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Para pejabat tinggi pertahanan dan diplomatik dari Amerika Serikat (AS) dan Filipina sepakat untuk menyelesaikan peta jalan (roadmap) bantuan keamanan AS ke Filipina dalam lima hingga 10 tahun ke depan. Hal itu diutarakan oleh Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, pada Selasa (11/4).

Menhan Austin mengatakan sekutu lama membahas pengiriman platform pertahanan prioritas, termasuk radar,drone, pesawat angkut militer dan sistem pertahanan pesisir dan udara pada apa yang disebut "Pertemuan 2+2" di Washington DC, yang juga melibatkan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, dan mitranya dari Filipina, Menlu Enrique Manalo, dan mitra Menhan Austin dari Filipina yaitu penjabat Menhan Carlito Galvez.

Menlu Manalo mengatakan kedua belah pihak akan melipatgandakan komitmen mereka untuk memodernisasi aliansi Filipina-AS sebagai pengakuan bahwa kemitraan kedua negara perlu memainkan peran yang lebih kuat dalam melestarikan tatanan internasional berbasis hukum internasional.

Para ahli, termasuk mantan pejabat pertahanan AS, mengatakan AS melihat Filipina sebagai lokasi potensial untuk roket, misil, dan sistem artileri untuk melawan invasi amfibi Tiongkok ke Taiwan, yang diklaim Beijing sebagai wilayah teritorial miliknya.

"Masih terlalu dini untuk membahas aset apa yang ingin ditempatkan AS di pangkalan militer di Filipina di bawah Perjanjian Kerja Sama Pertahanan yang Ditingkatkan (EDCA) yang baru-baru ini diperluas," ucap Menhan Austin.

Hubungan Menghangat

Pentagon sejauh ini belum secara spesifik mengatakan untuk apa situs tambahan itu akan digunakan, kecuali bahwa tugasnya akan mencakup perluasan bandara dan pelatihan yang melibatkan aset angkatan laut.

Menlu Manalo mengatakan pada Senin (10/4) lalu bahwa Washington DC dan Manila perlu membahas apa yang mungkin dilakukan AS dengan aksesnya ke situs EDCA.

Perjanjian tersebut memungkinkan akses AS ke pangkalan Filipina untuk pelatihan bersama, penyimpanan peralatan dan logistik, pembangunan fasilitas seperti landasan pacu, penyimpanan bahan bakar dan perumahan militer, tetapi bukan kehadiran permanen dari pasukan AS.

Hubungan antara kedua negara telah menghangat jauh di bawah Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr, dan pertemuan 2+2 ini merupakan yang pertama dilaksanakan dalam kurun waktu tujuh tahun. ST/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top