Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hubungan Bilateral

AS dan Tiongkok Harus Kolaborasi untuk Pembiayaan Iklim

Foto : MARK SCHIEFELBEIN/POOL/AFP

Menkeu AS, Janet Yellen bersama Wakil PM Tiongkok, He Lifeng

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS), Janet Yellen, pada Minggu (9/7), mengatakan pembicaraannya dengan pejabat tinggi Tiongkok telah membantu menempatkan hubungan kedua negara pada pijakan yang lebih pasti, usai kunjungannya yang bertujuan untuk menstabilkan hubungan yang tegang antara dua ekonomi terbesar itu.

Dikutip dari Agence France-Presse (AFP), dalam lawatannya selama empat hari setelah kunjungan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, Yellen, menekankan perlunya persaingan ekonomi yang sehat dan komunikasi yang lebih baik, dan mendesak kerja sama pada "ancaman eksistensial" yang ditimbulkan oleh perubahan iklim.

"Dalam banyak hal, kedua negara memang tidak sepakat, tapi kami percaya bahwa dunia cukup besar bagi kedua negara kami untuk berkembang," katanya kepada wartawan di Kedutaan Besar AS di Beijing.

Kedua negara, paparnya, wajib mengelola hubungan secara bertanggung jawab dan menemukan cara untuk hidup bersama dan berbagi dalam kemakmuran global.

Meskipun tidak menghasilkan terobosan khusus, perjalanan Yellen semakin mendorong pemerintahan Presiden Joe Biden untuk menjalin hubungan yang stabil dengan Tiongkok.

Kantor berita Xinhua mengatakan, pada Sabtu, bahwa pertemuan Yellen dengan Wakil Perdana Menteri, He Lifeng, menghasilkan kesepakatan untuk memperkuat komunikasi dan kerja sama dalam mengatasi tantangan global.

Meski ada ketidaksepakatan yang signifikan antara kedua negara secara sementara, namun secara umum pembicaraan bersifat langsung, substantif, dan produktif.

"Saya merasa yakin bahwa kita akan melakukan komunikasi yang lebih sering dan teratur," katanya.

Sumber ketegangan

Salah satu yang belum disepakati adalah pembatasan perdagangan Washington, yang dikatakan penting untuk menjaga keamanan nasional.

AS, katanya, mempertimbangkan pembatasan baru yang dapat mengatur investasi keluar AS ke Tiongkok dengan lebih ketat, namun setiap langkah baru akan diterapkan secara transparan. Dia juga mengatakan telah menyampaikan keprihatinan serius atas praktik ekonomi yang tidak adil oleh Beijing.

Selama pertemuan meja bundar para ahli pada Sabtu, Yellen juga menekankan kebutuhan "kritis" bagi dua penghasil emisi gas rumah kaca terbesar untuk berkolaborasi dalam pembiayaan iklim.

"AS dan Tiongkok harus bekerja sama untuk atasi ancaman eksistensial ini," katanya.

Direktur Pusat Studi Amerika di Universitas Fudan, Wu Xinbo, mengatakan secara keseluruhan, tanggapan Tiongkok terhadap kunjungan Yellen tampak "lebih antusias" daripada perjalanan Blinken, karena ia dianggap lebih hawkish.

Sementara Taylor Fravel, dari Massachusetts Institute of Technology, mengatakan satu kunjungan saja tidak dapat mencapai tujuan untuk menstabilkan hubungan.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top