AS dan Israel Resmi Keluar dari UNESCO

PARIS - Amerika Serikat (AS) dan Israel, tepat usai tengah malam pergantian tahun, Selasa (1/1), menyatakan secara resmi keluar dari Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization/UNESCO). Langkah yang diambil AS dan Israel ini diambil setelah lebih dari setahun lembaga internasional PBB itu dituding bersikap bias terhadap Israel.

"Keluarnya AS dan Israel dari UNESCO ini karena faktor prosedural, namun merupakan pukulan terbaru bagi UNESCO karena lembaga internasional ini justru lahir salah satunya berkat inisiatif AS pasca-Perang Dunia II untuk memelihara perdamaian," demikian diwartakan Time edisi Selasa.

Pemerintah AS pimpinan Presiden Donald Trump, telah mengajukan pemberitahuan akan mundur dari keanggotaan UNESCO pada Oktober 2017, dan langkah ini diikuti oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Organisasi PBB yang bermarkas di Paris, Prancis, ini mendapat kecaman dari sejumlah kritikus yang menyebut UNESCO sebagai lembaga internasional yang bias dan anti-Israel setelah mengkritik pendudukan Israel atas Yerusalem Timur, menyebut situs-situs Yahudi kuno sebagai situs warisan Palestina, serta telah memberikan keanggotaan penuh ke Palestina pada 2011. Alasan-alasan itu menjadi pertimbangan bagi Presiden Trump untuk menarik diri dari keanggotaan UNESCO.

Atas kecaman itu, AS menuntut agar dilakukan reformasi secara fundamental bagi lembaga yang dikenal dengan program pelestarian Warisan Dunia yang melindungi situs dan tradisi di berbagai lokasi di dunia.
Halaman Selanjutnya....