AS dan Filipina Ingin Tingkatkan Bandara dan Pangkalan AL
Persiapan Peningkatan Sarana militerdi taiwan I Helikopter CH53 Sea Stallion dan V-22 Osprey milik AL Amerika Serikat bersiap untuk terbang dari Bandara Lal-lo di Provinsi Cagayan, Filipina utara, pada awal Agustus lalu. Pada Rabu (13/9), AS dan Filipina menyatakan sedang bersiap untuk meningkatkan bandara dan pangkalan angkatan laut di dekat Taiwan itu.
Sebelumnya kedua negara telah memperkuat aliansi keamanan mereka yang telah lama terjalin, dengan Filipina memperluas Perjanjian Kerja Sama Pertahanan yang Ditingkatkan (Enhanced Defence Cooperation Agreement/EDCA) dengan AS pada awal tahun 2023.
AS telah mengalokasikan lebih dari 100 juta dollar AS untuk mengembangkan lokasi di Filipina, yang sedang mengalami sengketa wilayah dengan Beijing di Laut Tiongkok Selatan (LTS).
Kunjungan lapangan ini juga merupakan awal dari pertemuan antara pejabat militer AS dan Filipina di Manila pada Kamis (14/9) untuk membahas cara-cara memperdalam kerja sama keamanan.
Menanggapi perkembangan terbaru ini, Tiongkok telah menyatakan menentang perluasan perjanjian militer antara AS dan Filipina. Utusan Beijing untuk Manila, Huang Xilian, pada bulan April lalu menuduh AS berusaha memanfaatkan situs-situs baru tersebut untuk ikut campur dalam situasi di Selat Taiwan.
Sementara itu Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr, mengatakan situs EDCA tidak akan digunakan untuk tindakan ofensif apa pun.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya