Konflik di Ukraina I 8.500 Pasukan AS Disiagakan untuk Perkuat Pasukan Tanggap NATO
AS dan Eropa Bertekad Bersatu Melawan Russia
Foto : AFP/US Air Force
Pengiriman Amunisi l Seorang personel militer AS sedang mempersiapkan pengiriman amunisi ke Ukraina dari Pangkalan AU Dover, Delaware, pada Jumat (21/1) pekan lalu. Selain pengiriman amunisi, AS juga telah mempersiapkan 8.500 pasukan untuk bergabung dengan pasukan tanggap NATO sebagai antisipasi jika Russia menyerang Ukraina.
Konflik di Ukraina semakin memanas. Dalam pertemuan secara virtual pemimpin negara Eropa dan AS, tercapai kesepakatan bahwa AS dan Eropa siap bersatu melawan Russia jika Moskwa menyerang Ukraina.
WASHINGTON DC - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, pada Senin (24/1) mendeklarasikan persatuan total di antara kekuatan Barat setelah ia merundingkan krisis dengan para pemimpin Eropa untuk menghalangi Russia untuk menyerang Ukraina.
Sementara itu Pentagon mengatakan bahwa 8.500 tentara AS disiagakan untuk kemungkinan penempatan guna meningkatkan pasukan NATO.
Baca Juga :
Mengapa ISIS Menyerang Rusia?
"Saya mengadakan pertemuan yang sangat, sangat, sangat baik yang menghasilkan kebulatan suara total dengan semua pemimpin Eropa," kata Presiden Biden usai mengikuti konferensi video selama satu jam 20 menit dengan para pemimpin sekutu dari Eropa dan NATO.
Tekad untuk persatuan juga disuarakan di London, Inggris. Kantor Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan bahwa para pemimpin sepakat tentang pentingnya persatuan internasional dalam menghadapi meningkatnya permusuhan Russia.
Sementara itu Kanselir Jerman, Olaf Scholz, mengatakan semuanya terserah pada Russia untuk melakukan deeskalasi. Sedangkan Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, memperingatkan ada konsekuensi besar jika ada agresi lebih lanjut oleh Moskwa terhadap Ukraina.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : AFP
Komentar
()Muat lainnya