Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Migran I Gelombang Migran Amerika Tengah Semakin Banyak Datangi Perbatasan

AS Buat Barikade di Perbatasan

Foto : AFP/Guillermo Arias

Tiba di Perbatasan l Sekelompok migran tiba di pagar perbatasan AS-Meksiko di Playas de Tijuana, Meksiko, Minggu (18/11). Gelombang migran asal Amerika Tengah ini ingin meminta suaka ke Amerika Serikat demi mendapatkan penghidupan yang lebih layah di negara Paman Sam ini.

A   A   A   Pengaturan Font

Otoritas di Amerika Serikat semakin memperkuat penjagan perbatasan dengan mendirikan barikade dan pagar berduri yang baru. Langkah ini dilakukan untuk mengadang laju gelombang migran dari Amerika Tengah.

TIJUANA - Barikade beton dan besi serta pagar berduri yang baru diwartakan pada Senin (19/11) telah didirikan baik di wilayah Amerika Serikat (AS) maupun Meksiko di perbatasan dua negara itu. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi semakin banyaknya gelombang migran asal Amerika Tengah yang datang ke kota perbatasan Tijuana dan hendak pergi ke AS.

Dipasangnya barikade dan pagar berduri tambahan terjadi tak jauh dari pos perbatasan di Pelabuhan San Ysidro yang merupakan pintu masuk ke wilayah AS tersibuk. Karena pemasangan barikade ini, otoritas AS harus menutup sementara pos perbatasan ini.

"Operasional pos perbatasan dihentikan demi keselamatan di pintu masuk ke pelabuhan ini untuk memberikan kesempatan didirikannya barikade dan pagar berduri untuk menghalangi siapapun yang mencoba menerobos masuk," demikian pernyataan Dinas Bea Cukai dan Penjaga Perbatasan AS.

Penutupan pos perbatasan Pelabuhan San Ysidro ini membuat semua aktivitas penyeberangan terhenti. "Pos perbatasan ditutup sementara.

Semuanya terhenti. Kendaraan dan orang-orang yang hendak menyeberang terhenti. Begitu juga urusan bisnis pun turut terhenti," kata seorang loper koran asal Meksiko bernama Armando Lopez.

Selain di pos perbatasan Pelabuhan San Ysidro, pintu masuk ke AS dari Meksiko juga ada di Laredo, Texas, dan Nuevo Laredo. Pos-pos perbatasan itu pun saat ini diperketat dan diperkuat dengan barikade dan pagar berduri.

Presiden AS, Donald Trump, menyebut arus gelombang migran ini sebagai sebuah invasi sehingga negaranya akan berupaya keras untuk menghalanginya.

Sementara itu dilaporkan gelombang migran semakin memenuhi Tijuana. Diperkirakan pada Selasa (20/11) kemarin, sudah ada 7.500 orang migran yang berhasil mencapai kota perbatasan di Meksiko ini.

Perbatasan AS-Meksiko membentang lebih dari 3.000 kilometer. Kondisi ini sebelumnya membuat banyak pelintas batas tak berdokumen, penyelundup obat dan senjata, dengan mudah menyeberang.

Tunda Keputusan

Lewat perintah eksekutif, Presiden Trump sebelumnya menyatakan siapapun migran yang melintas secara ilegal, tak akan mendapat hak suaka dan mereka akan segera dideportasi serta pengajuan suaka berikutnya akan ditolak.

Namun pada Senin (19/11) malam, pengadilan dan hakim AS menyatakan akan menunda putusan Presiden Trump itu. Langkah pengadilan dan hakim AS itu diambil setelah mereka mengabulkan seruan kelompok-kelompok hak asasi manusia yang mengajukan keberatan tak lama setelah perintah eksekutif itu diumumkan.

"Sebesar apapun otoritas seorang presiden, ia tak boleh begitu saja mengubah undang-undang imigrasi," ucap Hakim Jon Tigar dari Pengadilan Wilayah San Francisco. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top