Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kerja Sama Militer

AS-Asean Mulai Latihan Gabungan Angkatan Laut

Foto : ISTIMEWA

Joey Tync

A   A   A   Pengaturan Font

BANGKOK - Amerika Serikat (AS) dan sepuluh negara yang berada di Asia Tenggara memulai latihan maritim pada Senin (2/9). Latihan maritim gabungan ini merupakan bagian dari latihan bersama di kawasan Laut Tiongkok Selatan (LTS) dengan melibatkan delapan kapal perang, empat pesawat dan lebih dari seribu personel.

Latihan maritim Asean-AS (AUMX) ini merupakan yang pertama dilakukan antara blok regional dan Washington DC, yang akan berlangsung selama lima hari, dimulai dari Pangkalan Angkatan Laut Sattahip di Thailand dan berakhir di Singapura.

Latihan tersebut dilakukan pada saat keterlibatan AS meningkat di wilayah tersebut dan ketegangan antara Beijing dan negara-negara Asia Tenggara di LTS, yang sebagian diklaim oleh anggota Asean seperti Brunei, Malaysia, Vietnam, dan Filipina.

Menurut pernyataan dari Kedutaan Besar AS di Bangkok, latihan itu dipimpin bersama oleh Angkatan Laut AS dan AL Kerajaan Thailand. "Latihan itu akan melingkupi ke perairan internasional di Asia Tenggara, termasuk Teluk Thailand dan LTS, sebelum berakhir di Singapura," demikian pernyataan Kedubes AS.

"AUMX membangun keamanan maritim yang lebih besar di atas kekuatan Asean, kekuatan ikatan navy-to-navy kami, dan kekuatan kepercayaan kita bersama dalam Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata Laksamana Muda Joey Tynch, yang mengawasi kerja sama keamanan Angkatan Laut AS di Asia Tenggara.

Komentar Mahathir

Latihan gabungan AL Asean dan AS itu digelar saat kapal survei Tiongkok masih berada di perairan yang diklaim oleh Vietnam. Hal itu mendorong Pentagon pada pekan lalu mengeluarkan tudingan bahwa Beijing telah melakukan upaya melanggar aturan internasional di seluruh kawasan Indo-Pasifik.

Dalam kunjungan ke Thailand bulan lalu, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mendesak agar negara-negara Asia Tenggara untuk melawan balik "tekanan" Tiongkok di wilayah lautan.

Namun dalam komentar kepada seorang siswa selama kunjungan ke Ibu Kota Kamboja pada awal pekan ini, pemimpin Malaysia, Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengatakan Tiongkok memiliki hak untuk merasa terancam karena latihan perang gabungan di wilayah tersebut, menyebut latihan itu provokatif dan membuang-buang uang bahkan ketika negaranya ikut serta di dalamnya.

"Sekarang seandainya Tiongkok mengadakan latihan Angkatan Laut di New York, maka saya pikir warga New York mungkin akan terusik," pungkas PM Malaysia itu. ang/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top