Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perang Dagang - Trump-Xi Jinping Akan Bertemu di KTT Kelompok 20

AS Ancam Sanksi Baru untuk Produk Tiongkok

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Amerika Serikat bersiap-siap memberikan sanksi terbaru terhadap Tiongkok, yakni pengumuman tarif terhadap semua impor Tiongkok yang tersisa pada awal Desember, jika pembicaraan bulan depan antara Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping gagal menurunkan tensi perang dagang.


"Tidak ada keputusan yang dibuat, tetapi persiapan daftar baru tarif AS sedang disusun jika pertemuan Trump-Xi tidak menghasilkan kemajuan dalam menyelesaikan perselisihan AS-Tiongkok," ungkap sumber pejabat AS kepada Bloomberg.


Seseorang yang akrab dengan pertimbangan tarif pemerintah mengatakan akan segera ada gerakan menuju putaran tarif baru, tanpa elaborasi lebih lanjut.


Trump memang telah lama mengancam akan mengenakan tarif atas semua impor Tiongkok yang tersisa ke AS senilai lebih 257 miliar dollar AS, jika Beijing gagal memenuhi tuntutan AS untuk melakukan perubahan pada perdagangan Tiongkok, transfer teknologi, dan kebijakan subsidi industri.


Trump telah memberlakukan tarif atas barang-barang Tiongkok senilai 250 miliar dollar AS atau sekitar 3.800 triliun rupiah dan Tiongkok telah menanggapi dengan kewajiban balas dendam atas barang-barang AS senilai 110 miliar dollar AS atau sekitar 1.672 triliun rupiah.


Putaran tarif sebelumnya ditujukan pada barang modal Tiongkok dan barang setengah jadi, tetapi putaran akhir akan memukul produk konsumen termasuk ponsel, komputer, pakaian, dan sepatu.


Ditanya tentang pengumuman tarif baru, Sekretaris Pers Gedung Putih, Sarah Sanders, mengatakan, "Saya tidak akan mendului pertemuan presiden, dan saya harap itu berjalan dengan baik."


Juru Bicara Gedung Putih lain mengatakan ada "tidak ada yang baru pada saat ini" mengenai tarif barang-barang Tiongkok.


Para pemimpin dua ekonomi terbesar dunia ini akan bertemu di sela-sela KTT para pemimpin Kelompok 20 di Argentina pada akhir November.


Saat berada di Bali, akhir November lalu, Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, mengatakan bahwa Tiongkok perlu menyetujui "item tindakan" khusus untuk menyeimbangkan hubungan ekonomi AS-Tiongkok, membuka pasar dan mengubah transfer teknologi, serta kebijakan subsidi dan mata uang.


Wakil Presiden Senior Dewan Bisnis Tiongkok-AS, Erin Ennis, mengatakan tidak mengejutkan Trump bergerak ke arah mengumumkan tarif lebih. Ancaman Trump itu besar kemungkinan akan direalisasikan seperti ancaman-ancaman sebelumnya.


Namun, dia mengatakan kelompok yang mewakili perusahaan AS yang melakukan bisnis di Tiongkok mendesak kedua belah pihak lebih baik menggunakan waktu sebelum pertemuan Trump-Xi untuk mencari tahu bagaimana kemajuan dapat dibuat pada isu-isu substantif.


Komponen "Chip"


Di tempat terpisah, Departemen Perdagangan AS mengatakan AS akan membatasi ekspor komponen chip ke sebuah perusahaan negara Tiongkok dari pemasok AS, setelah diduga mencuri kekayaan intelektual dari perusahaan semikonduktor AS, Micron Technology.

Perusahaan yang dimaksud AS adalah Fujian Jinhua Integrated Circuit. Fujian masuk dalam daftar entitas yang tidak dapat membeli komponen, perangkat lunak dan barang teknologi dari perusahaan AS.


Fujian Jinhua adalah perusahaan pembuat chip yang disebut DRAM, chip memori yang membuat komputer, telepon, dan perangkat lain beroperasi lebih cepat dan lancar.


Pemerintah khawatir perusahaan Tiongkok dapat membanjiri pasar dengan chip murah yang juga dibuat oleh perusahaan AS yang memasok militer AS. Jika pembuat chip AS keluar dari bisnis, militer akan kehilangan pemasok untuk barang yang semestinya berasal dari Amerika Serikat. AFP/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top