Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dokumen Rahasia

AS akan Selidiki Kebocoran Intelijen

Foto : US Army/Monica King

Michael Mulroy

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Sejumlah dokumen rahasia yang bocor di internet membuat para pejabat Amerika Serikat (AS) berupaya keras menyelidiki sumber kebocoran itu.

Mereka mengatakan luasnya topik yang dibahas dalam dokumen-dokumen itu, termasuk konflik Ukraina, Tiongkok, dan Timur Tengah, menjadi bukti bahwa sumber kebocoran adalah orang dalam di AS.

"Ini adalah pembocoran oleh AS, karena kebanyakan dari dokumen-dokumen itu hanya dipegang oleh AS," kata Michael Mulroy, mantan pejabat senior di Kementerian Pertahanan AS pada Minggu (9/4) waktu setempat.

Para pejabat AS juga mengatakan penyelidikan itu masih pada tahap awal dan para penyelidik tidak mengesampingkan kemungkinan elemen-elemen pro-Russia terlibat.

Kebocoran itu dianggap sebagai sebagai salah satu pelanggaran keamanan paling serius sejak 2013, ketika lebih dari 700.000 dokumen, video, dan pesan-pesan diplomatik muncul di situs WikiLeaks.

Lebih dari 50 dokumen berlabel "Rahasia" dan "Sangat Rahasia" itu pertama kali muncul bulan lalu di berbagai platform media sosial, dimulai dengan Discord dan 4Chan. Beberapa dokumen tersebut ditandai dengan "NOFORN" yang artinya tidak boleh diberikan kepada warga asing.

Meski beberapa dokumen telah diunggah beberapa pekan lalu, kebocoran itu pertama kali dilaporkan oleh New York Times pada Jumat (7/4).

Kemungkinan Rekayasa

Dua pejabat AS dalam keterangannya mengatakan mereka tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa dokumen-dokumen itu telah direkayasa. Tindakan seperti itu kemungkinan dilakukan untuk menyesatkan penyelidikan soal asal-usul dokumen atau untuk menyebarkan informasi palsu yang bisa membahayakan kepentingan keamanan AS.

Lewat pernyataan pada Minggu, Pentagon mengatakan mereka sedang memeriksa validitas dokumen berbentuk foto yang tampaknya berisi materi sensitif dan sangat rahasia.

Salah satu dokumen yang bertanggal 23 Februari dan berlabel "Rahasia", memerinci bagaimana sistem pertahanan udara S-300 Ukraina akan kehabisan amunisi pada 2 Mei. Informasi rahasia seperti itu bisa sangat berguna bagi pasukan Russia.

Sebuah dokumen lain yang berlabel "Sangat Rahasia" berasal dari informasi intelijen CIA pada 1 Maret. Dokumen itu menyebutkan bahwa badan intelijen Israel, Mossad, mendorong aksi protes terhadap rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk memperketat kendali Mahkamah Agung.

Dikatakan pula bahwa AS mengetahui informasi tersebut lewat intelijen dan hal itu membuktikan bahwa Washington DC telah memata-matai Israel, salah satu sekutu AS paling penting di Timur Tengah.

Dokumen lain mengungkapkan diskusi internal para pejabat senior Korea Selatan (Korsel) yang membahas tekanan AS terhadap Seoul untuk membantu memasok senjata ke Ukraina, dan bagaimana Korsel menolak melakukannya.

Dua pejabat AS mengatakan bahwa militer dan badan-badan intelijen saat ini sedang mencermati seberapa luas beberapa informasi intelijen dibagikan secara internal.

"Pihak berwenang sedang menyelidiki apa motivasi di balik kebocoran informasi sensitif semacam itu," kata seorang pejabat itu seraya mengatakan para penyelidik tengah menganalisis empat atau lima kemungkinan, mulai dari pegawai yang tidak puas hingga ancaman dari orang dalam, yang secara aktif ingin merusak kepentingan keamanan nasional AS. Ant/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top