Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemanfaatan Teknologi

Aplikasi Big Data Perkuat UKM Kopi di Bali

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

YOGYAKRTA - Pemanfaatan teknologi informatika (TI) bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) perlu terus didorong. Sebab, hal itu diharapkan bisa memperkuat perkembangan UKM yang menjadi saah satu penggerak perekonomian di dalam negeri.

Karenanya, peran perguruan tinggi sangat diharapkan untuk membantu pelaku UKM mengoptimalkan penggunaan TI. Salah satunya Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian (DTPB FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM0.

DTPB FTP UGM mengembangkan Smart Coffee Enterprise Support System (SCESS) untuk mendukung pelaku UKM kopi di Desa Pelaga, Badung, Bali. Pengembangan aplikasi big data tersebut dilakukan melalui kerja sama dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.

Aplikasi ini diluncurkan pada 9 April lalu, bersamaan kegiatan penguatan petani kopi di Subak Abian, Semanik Sari, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung, Bali. Turut hadir dalam kegiatan itu tim pengembang sistem DTPB FTP UGM, Lilik Soetiarso dan Andri Prima Nugroho.

Lilik menyampaikan kerja sama antara DTPB FTP UGM dengan Kementerian Koperasi dan UKM pada pengembangan Smart Enterprise Support System untuk Agroindustri Kopi itu menjadi salah satu agenda riset jangka panjang. Terlebih lagi, agenda riet itu upaya membangun pusat unggulan di bidang pertanian cerdas.

"Kerja sama ini merupakan salah satu agenda penting dalam usaha membangun center of excellent di bidang smart agricultural system," jelasnya dalam rilis, Selasa (16/4).

Pertimbangan Kebijakan

Andri Prima menambahkan embrio SCESS berupa sistem basis data untuk pendataan petani kopi by name by address ini sebagai dasar menuju enterprise system yang lengkap. Nantinya, hasil pendataan itu bisa dijadikan sebagai pendukung pengambilan keputusan pada level pemerintah.

Beberapa kegiatan yang terekam dalam sistem big data itu meliputi data petani, kepemilikan lahan, administrasi dan pengelolaan kredit usaha rakyat, aktivitas budidaya, serta pengelolaan pascapanen. Desain arsitektur SCESS dikembangkan dengan berorientasi pada sistem pengelolaan pengetahuan atau knowledge management system. YK/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top