Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengelolaan Anggaran | Kebutuhan Anggaran Subsidi Energi Masih Cukup Besar

APBN Makin Tertekan Semester II

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Untuk mengantisipasi potensi pelebaran defisit, menurut Bhima, pemerintah dapat mendorong kembali penerimaan, terutama dari perpajakan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi pajak.

Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, mengatakan perekonomian Indonesia pada kuartal II-2022 menunjukkan kinerja sangat impresif di tengah krisis dan ketidakpastian global. Hal tersebut ditopang kinerja konsumsi, investasi, dan ekspor.

Dibandingkan negara lain, Indonesia mengalami tren pertumbuhan pada kuartal II-2022 sebesar 5,4 persen, naik dari kuartal I-2022 sebesar 5 persen. Tren perlambatan dialami sebagian besar negara, seperti Italia, Perancis, Jerman, Tiongkok, dan Amerika Serikat.

"Ini yang menggambarkan risiko ini sudah mulai terlihat di dalam pertumbuhan ekonomi kuartal kedua di negara-negara yang cukup besar dan pengaruhnya ke dunia cukup besar," kata Menkeu dalam konferensi pers APBN KiTA, pekan kemarin.

Dilihat dari konteks produk domestik bruto (PDB) riil, Menkeu menyampaikan bahwa Indonesia sudah jauh berada di atas kondisi pra-Covid. Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartall II-2022 sebesar 5,4 persen merupakan dorongan dari pemulihan ekonomi, terutama dari konsumsi masyarakat yang tumbuh 5,5 persen.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top