Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Fasilitas Bandara

AP II Operasikan Bus Listrik di Lingkungan Soetta

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Angkasa Pura (AP) II akan bersinergi dengan PT Mobil Anak Bangsa (MAB) untuk menyedian layanan moda transportasi publik bertenaga listrik di lingkungan Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang, Banten. Kerja sama ini dimaksudkan untuk mendukung kemajuan dunia otomotif Indonesia.

President Director PT AP II (Persero), Muhammad Awaluddin mengatakan melalui kerja sama ini, pihaknya resmi menjadi BUMN pertama di Indonesia yang akan menggunakan kendaraan karya anak bangsa yang inovatif. Hal ini selaras dengan semangat dan komitmen korporasi untuk selalu mendukung karya anak bangsa.

"Kami akan lakukan uji coba pengoperasian bus listrik (low deck) di area sisi udara (airside) dan di sisi darat (landside) Bandara Internasional Soekarno-Hatta," kata Awaluddin di Jakarta, akhir pekan lalu.

Selain itu, tambahnya, kerja sama ini merupakan bentuk sinergi positif dalam pengembangan bisnis masing-masing perusahaan dan kontribusi pada negara.

Awaluddin juga menjelaskan pengoperasian bus listrik tersebut di Soekarno-Hatta merupakan strategi dan langkah tepat dalam mereduksi emisi karbon khususnya yang berasal dari BBM dan penerapan konsep green airport serta sustainable environment seperti bandara-bandara kelas dunia lainnya.

"Kami pun berharap dengan pemanfaatan teknologi ramah lingkungan tersebut, Bandara Internasional Soekarno-Hatta dapat meraih Airport Carbon Accreditation dari ACI pada level selanjutnya menjadi Reduction," katanya.

Ramah Lingkungan

Sementara itu, Pelaksana harian, Executive General Manager Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta, Agus Hariyadi mengatakan bus listrik karya PT MAB tersebut memiliki kapasitas 60 orang per unitnya dan mampu melaju hingga 300km/ jam dengan interval pengisian daya listrik hanya dalam waktu 3 jam.

"Dengan penggunaan bahan bakar berupa tenaga listrik murni (non-fossil fuel), artinya moda transportasi ini merupakan yang ramah lingkungan," katanya.

Dijelaskan Agus, berdasarkan data korporasi pada 2014, jumlah volume emisi karbon di Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebanyak 137.145 ton yang berasal dari konsumsi listrik, BBM, gas, & aktivitas yang tidak dapat dikendalikan oleh bandara.

"Kami pun berharap dengan pemanfaatan teknologi ramah lingkungan tersebut, Bandara Internasional Soekarno-Hatta dapat meraih Airport Carbon Accreditation pada level selanjutnya menjadi reduction," katanya.

mza/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top