AP II Ambil Alih Pengelolaan Bandara Jember

JAKARTA - PT Angkasa Pura (AP) II siap mengelola bandara Notohadinegoro Jember, Jawa Timur yang sebelumnya dikelola Pemerintah Darah (Pemda) setempat dan Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Langkah itu dimaksudkan untuk perekonomian, perdagangan dan pariwisata serta memperluas konektivitas udara.

President Director PT AP II (Persero), Muhammad Awaluddin mengatakan pihaknya bersama PT Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) dan Pemda Jember menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) terkait Pemanfaatan Aset Milik PTPN XII dan/atau Barang Milik Daerah Kabupaten Jember Untuk Pembangunan, Pengembangan dan/atau Pengusahaan Bandara Notohadinegoro.

"MoU ini merupakan langkah awal bagi seluruh pihak dalam bekerjasama guna meningkatkan rute, frekuensi, dan kualitas penerbangan di Bandara Notohadinegoro," kata Awaluddin usai penandatanganan MoU di Jakarta akhir pekan lalu.

Dia menambahkan, secara umum, MoU yang diteken perseroan dan para pihak akan meliputi hal-hal sebagai berikut yaitu penyediaan lahan sesuai kebutuhan master plan Bandar Udara Notohadinegoro Kabupaten Jember pemberian rekomendasi dan/atau penerbitan Peraturan Daerah yang terkait keamanan dan keselamatan penerbangan.

Selain itu, kata Awaluddin, pihaknya juga menyepakati proses pembangunan, pengembangan, dan/atau pengusahaan Bandar Udara Notohadinegoro Kabupaten Jember yaitu area sisi udara dan/atau sisi darat. Lalu penyediaan infrastruktur dan/atau aksesibilitas Bandar Udara Notohadinegoro Kabupaten Jember. Dan pembebasan Bandar Udara Notohadinegoro Kabupaten Jember dari Obstacle untuk menjamin keamanan dan keselamatan penerbangan.

Sementara itu, Bupati Jember Faida mengungkapkan, rencananya, PT AP II akan mendesain ulang bangunan terminal penumpang di Bandara Notohadinegoro Jember menjadi lebih modern dengan langkah awal yaitu menetapkan terminal basic design, lalu akan dikembangkan lagi dalam Detail Engineering Design (DED).

"Bila telah rampung baru kemudian akan ditenderkan," ujanrya.

mza/E-10