Antisipasi Serangan Hama selama Pancaroba
Upaya preventif tetap diprioritaskan untuk menangani risiko serangan hama selama pancaroba, jika tak berhasil pengendalian berikutnya diutamakan secara biologis maupun mekanis yang ramah lingkungan.
JAKARTA - Level kewaspadaan terhadap serangan hama wereng selama pancaroba atau pergantian musim dan perubahan iklim harus ditingkatkan. Terkini, sekitar 30 hektar (ha) lahan sawah di Klaten, Jawa Tengah diserang organisme pengganggu tumbuhan (OPT) sehingga membuat produksinya terganggu.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi menyampaikan, di saat pancaroba dan perubahan iklim selalu diikuti dengan kemunculan serangan hama penyakit. Petani harus selalu waspada terhadap itu dan petugas POT mengamati, antisipasi dini, preventif, mitigasi dan melaporkan melalui sistem online siperditan.
Lebih jauh, Suwandi menegaskan penanganan OPT itu pada dasarnya dilakukan secara preventif atau antisipasi dini. "Setelah semua itu dilakukan pengendalian diprioritaskan secara biologis maupun mekanis yang ramah lingkungan, sedangkan penggunaan kimia sintetis adalah pilihan yang terakhir," jelasnya.
Adapun Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meninjau langsung lahan seluas 30 ha milik Kelompok Tani (KT) Mekar Tani di Desa Karangdowo, Karangdowo, Klaten terserang hama Wereng Batang Cokelat (WBC), Jumat (14/7). Lahan tersebut ditanami padi varietas dominan inpari 32 dengan umur pertanaman berkisar antara 30-50 hari setelah tanam (HTS) dan terdeteksi serangan hama WBC dengan populasi rata-rata 10 ekor/ rumpun stadia imago bunting.
Kendati serangan hama ini masuk kategori ringan, namun Mentan meminta petani untuk tetap waspada. Di antaranya dengan melakukan gerakan pengendalian secara preemtif menggunakan bahan pengendali ramah lingkungan (APH/ pestisida nabati/ pestisida biologi).
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya