Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Antisipasi Lonjakan Covid-19, Semua Kecamatan di Daerah Ini Diminta Aktifkan Lokasi Isolasi Terpadu

Foto : ANTARA/Donatus Dasapurna

Suasana kegiatan "Serbuan Vaksinasi COVID-19" di Kabupaten Bangka Barat.

A   A   A   Pengaturan Font

Mentok - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meminta seluruh kecamatan mengaktifkan lokasi isolasi terpadu sebagai upaya pengendalian penularan virus.

"Dengan pengaktifan kembali lokasi isolasi terpadu di tingkat kecamatan diharapkan bisa mengendalikan penyebaran karena pasien tidak berada di tengah keluarga dan warga dan pasien juga lebih terpantau kondisi kesehatannya," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten bangka Barat M. Putra Kusuma di Mentok, Jumat.

Dia mengatakan ketersediaan lokasi isolasi terpadu di tingkat kecamatan penting agar seluruh pasien isolasi semakin mudah dipantau perkembangan kondisi kesehatan setiap hari sehingga jika terjadi gejala yang semakin memburuk akan lebih mudah dan cepat ditangani petugas kesehatan.

"Dalam sepekan terakhir terjadi peningkatan kasus cukup signifikan dan berdasarkan pengalaman sebelumnya risiko penularan juga semakin meningkat. Untuk itu dibutuhkan persiapan yang lebih baik, salah satunya dengan mengaktifkan kembali lokasi isolasi terpadu tingkat kecamatan," katanya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bangka Barat Achmad Nursyandi mengatakan kasus penularan COVID-19 mengalami kenaikan dan ditemukan ancaman baru varian Omicron yang dinilai lebih mudah menyebar.

"Beberapa gejala COVID-19 varian Omicron, antara lain batuk kering, nyeri tenggorokan, merasa lelah, flu, demam, nyeri kepala, sesak nafas, dan diare," kata dia.

Ia menjelaskan sekitar 20 persen kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia adalah kasus penularan lokal karena varian ini memiliki kemampuan penularan dan memperbanyak diri yang lebih tinggi.

"Jika tidak terkendali dapat menyebabkan sistem pelayanan kesehatan menjadi buruk, tenaga kesehatan kewalahan sehingga dibutuhkan peran aktif masyarakat untuk bersama-sama melakukan pencegahan sejak dini, salah satunya dengan menjalankan protokol kesehatan lebih disiplin," katanya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Bangka Barat, M. Soleh mengajak masyarakat yang belum mendapatkan pelayanan vaksinasi COVID-19 untuk segera datang ke "Gerai Serbuan Vaksinasi" terdekat.

Saat ini, kasus warga tertular Omicron di Babel sudah ditemukan sehingga warga diminta untuk tidak lengah dan tetap patuhi protokol kesehatan dengan ketat.

"Untuk para camat, kepala desa, pengurus RT/RW, serta masyarakat diminta tetap hati-hati dalam menghadapi masa pandemi ini. Mudah-mudahan ini adalah varian terakhir dan akan menjadi normal kembali," katanya.

Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bangka Barat, pada hari ini terjadi penambahan tujuh kasus warga yang terkonfirmasi COVID-19 sehingga total pasien wajib isolasi menjadi 41 orang.

Jumlah keseluruhan kasus yang ditemukan di Bangka Barat selama pandemi berlangsung sebanyak 5.697 kasus, 141 pasien meninggal dunia, 5.515 pasien dinyatakan sembuh, dan 41 pasien wajib isolasi.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top