Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Antisipasi Kematian Akibat Dengue dengan Vaksin

Foto : ISTIMEWA

vaksin

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA -Dengueatau demam berdarah menjadi salah satu ancaman utama kesehatan masyarakat di dunia saat ini. Sayangnya Indonesia merupakan salah satu negara yang paling terkena dampak dari penyakit yang disebabkan olehinfeksi virusDengue.

Menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), kasusdenguedi Indonesia secara umum paling banyak terjadi pada golongan umur 14-44 tahun, yaitu sebanyak 39,96 persen dan umur 5-14 tahun yaitu sebanyak 35,61 persen. Namun demikian penyakit yang sangat berbahaya ini tidak memandang umur, tempat tinggal, status sosial, maupun gaya hidup.

Saat memasuki masa pancaroba atau peralihan yangbiasanya dimulai pada bulan Oktober sekarang ini kasusdenguemengalami peningkatan.Data Kemenkes RI pada minggu ke-36 di bulan September 2022, jumlah konfirmasi terpapardenguedi Indonesia tercatat sebanyak 87.501 kasus dengan jumlah kematian mencapai 816 kematian.

Memasuki kuartal terakhir 2022, penyebaran penyakit yang disebabkan gigitan nyamukAedes Aegyptiini diperkirakan akan meningkat. Saat curah hujan yang dimulai sekitar bulan Oktober hingga November akan memacu perkembangan nyamuk tersebut.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropik Infeksi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - RS Cipto Mangunkusumo,Dr. dr. Erni Juwita Nelwan, PhD, SpPD-KPTI, mengatakan meningkatnya jumlah kasusdenguepada musim penghujan memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Penyakit ini sangat berbahaya bagi siapa saja tanpa memandang umur, status sosial, tempat tinggal, maupun gaya hidup.

Gejala yang dapat dirasakan saat terkena infeksi virusDengue, demam mendadak tinggi disertai sakit kepala dan linu atau nyeri pada otot dan tulang. Apabila tidak segera dipastikan penyebabnya, maka akan menyebabkan komplikasi seperti syok atau perdarahan, dan bahkan dapat menyebabkan kematian

"Oleh karena itu, penting sekali seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan upaya pencegahandengue, melalui pencegahan 3M plus, hingga vaksinasidengue," kata dr. Erni dalam diskusi daring,"Waspada Penyebaran Dengue di Tengah Musim Hujan,"Senin (17/10).

Pencegahan 3M Plus berupa menguras tempat-tempat penampungan air, menutup rapat semua tempat penampungan air, memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang), dan plus plus mencegah perkembangan nyamuk.

Sementara itu, spesialis Anak Konsultan Penyakit Infeksi Tropis dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - RS Cipto Mangunkusumo, Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A(K), menuturkan, selain program 3M Plus masyarakat juga perlu didorong untuk dapat melakukan vaksinasidengue. Hal ini sebagai cara strategis dan vital dalam pencegahandenguesedini mungkin.

"Melihat kecenderungandengueyang meningkat dari tahun ke tahun, maka perlu pencegahan penyakitdenguesedini mungkin sebagai langkahstrategis dan vitalyang harusdilaksanakan," ucapnya.

VaksinDengue Tetravalendari Takeda contohnya telah mendapatkan persetujuan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM) pada September 2022 untuk setiap individu berusia 6 hingga 45 tahun. Pemberian tanpamemperhatikan statusdenguesebelumnya sehingga tidak diperlukan skrining.

Sebagai penyebab kematian cukup tinggi pada anak di Asia, termasuk Indonesia menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), maka vaksinasi perlu dilakukan. Penyuntikan vaksin menyasar anak-anak dengan usia antara 5-14 tahun.

Berdasarkan studi klinispivotalfase 3, efikasi vaksinDengueTetravalenuntuk mencegah dengue secara keseluruhan adalah sebesar 62 persen setelah tiga tahun. Sementara efikasinya untuk mencegah rawat inap akibat virus Dengue yakni sebesar 83.6 persen setelah tiga tahun.

Head of Medical Affairs Takeda Asia-Pacific,Dr. GohChoo Beng, sebagai perusahaan biofarmasi berbasis-nilai, penelitian dan pengembangan (R&D), Takeda menghadirkan inovasi pencegahandengueyakni VaksinDengue Tetravalenyang telah disetujui oleh BPOM RI. "Hal ini merupakan wujud nyata komitmen Takeda untuk turut serta mendukung upaya Pemerintah menuju zero dengue death pada 2030,"kata dia.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top