Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Antisipasi Gagal Ginjal Anak, Pemkot Surabaya Perketat Pengawasan Jajanan Sekolah

Foto : Istimewa

Eri meminta Dispendik mengedukasi para orang tua untuk menjaga putra-putri mereka dalam hal makanan atau jajanan yang dikonsumsi.

A   A   A   Pengaturan Font

SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan sejumlah langkah dalam mengantisipasi kasus gagal ginjal anak. Salah satu langkah antisipasi itu adalah mencegah siswa membeli jajanan di luar lingkungan sekolah yang tidak bisa dipastikan keamanan dan kesehatannya.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyatakan bahwa sejauh ini belum ada laporan terkait kasus gagal ginjal anak di Kota Pahlawan. Meski demikian, langkah antisipasi dan kewaspadaan tetap dilakukan, khususnya terhadap makanan yang dikonsumsi anak-anak.

"Belum ada (kasus gagal ginjal di Kota Surabaya) mudah-mudahan tidak ada ya," kata Eri Cahyadi, Senin (12/8).

Eri juga menegaskan bahwa pihak sekolah memiliki peran penting dalam menjaga gizi anak lewat makanan yang diperjualbelikan di kantin. "Makanya salah satunya sekolah itu gerbangnya saya tutup. Sehingga makanan dan minuman yang ada di kantin harus dijaga gizinya," ungkapnya.

Selain itu, Eri meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan langkah masif untuk memeriksa makanan dan minuman yang dijual Pedagang Kaki Lima (PKL) di sekitar lingkungan sekolah.

"Semuanya ya, kita masifkan pengecekan itu (pengecekan makanan yang dijual di sekolah). Semoga itu bisa mencegah gagal ginjal terhadap anak di Kota Surabaya," paparnya.

Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu menjelaskan, gagal ginjal terjadi lantaran makanan atau minuman yang mengandung bahan kimia berlebihan, terutama yang mengandung gula terlalu banyak.

Asupan gula yang berlebihan dari makanan atau minuman akan sulit dicerna oleh ginjal. Sehingga, apabila gangguan ginjal tersebut sudah terjadi dalam tahap parah, mungkin saja gagal ginjal dapat terjadi.

"Karena itu nanti kita akan memperkuat lagi di setiap sekolah tidak boleh jajan di luar tapi diarahkan ke kantin sekolah. Disamping itu, gizi dari makanan yang dikonsumsi anak harus diperhatikan," imbuhnya.

Selain itu, dia juga menekankan kepada Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya untuk melakukan upaya preventif kepada para orang tua. Ia pun meminta Dispendik mengedukasi para orang tua untuk menjaga putra-putri mereka dalam hal makanan atau jajanan yang dikonsumsi.

"Kita sudah sampaikan ke Dispendik untuk menyampaikan ke orang tua dan merapatkan dengan komite juga supaya menjaga putra putrinya tidak makan jajan di luar. Kalau membeli makanan dilihat dulu mengandung bahan kimia apa aja, itu yang kita lakukan. Dengan langkah masif ini supaya bisa menjaga putra putri kita dari bahaya gagal ginjal," pungkasnya.


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top