Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kepala Dishub DKI Jakarta, Andri Yansyah, tentang Program Revitalisasi Angkutan Umum

Angkutan di DKI Bisa Satu Tarif Rp5.000

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kemacetan di Jakarta, semakin hari semakin parah. Selain karena bertambahnya jumlah kendaraan, juga minimnya peningkatan sarana jalan. Malah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta gencar membangun sejumlah proyek sehingga membuat jalanan semakin sempit.

Untuk mengatasi hal ini, Pemprov DKI Jakarta mendukung wacana kebijakan Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan untuk menerapkan satu tarif 5 ribu rupiah untuk seluruh angkutan.

Untuk mengetahui lebih lanjut akan hal ini, reporter Koran Jakarta, Peri Irawan mewawancarai Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansyah, di Jakarta, beberapa waktu lalu. Berikut petikannya:

Seperti apa revitalisasi angkutan umum?

Pertama kita lakukan rerouting. Kenapa, supaya jangan sampai public service obligation (PSO) yang kita berikan itu tumpang tindih. Di kanan dikasih PSO, di kiri juga dikasih PSO. Akhirnya, kita lakukan rerouting.

Hasilnya seperti apa?

Untuk bus besar, dari 46 trayek itu tinggal 10 trayek. Sehingga nanti dibuat rencana operasi busnya seperti apa. Demikian juga bis sedang, dari 98 trayek tinggal 45 trayek. Dari sini, kita buat rencana operasi sampai keluar angka 3.406 bus yang kita butuhkan di Jakarta. Baik bus besar atau bus sedang, termasuk di dalamnya bus-bus yang kita layani di luar kota Jakarta.

Trayek mana saja yang dilayani di luar Jakarta?

Saat ini, kita sudah melayani 10 trayek untuk Bekasi, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan. Untuk Bogor belum, karena kita masih hitung PSO-nya. Karena pak Gubernur tetap ingin angka atau tarif 3.500 rupiah. Bisa jebol kita.

Kenapa Bogor belum termasuk layanan trayek angkutan murah?

Sebenarnya bisa juga tidak jebol. Yang penting kita atur dipeak hour saja. Jadi, dari jam 05.00- 09.00 WIB. Lalu di Bogor harus disiapkan tempat pengendapan bus kita. Jadi, nggak usah bolak-balik. Nanti dia jalan lagi dari jam 14.00- 22.00 WIB. Kemudian, harus ada keikhlasan dan Badan Pengatur Jalan Tol untuk menyiaplan line khusus angkutan umum. Kalau ini berani, saya berani kasih tarif 3.500 rupiah ke Bogor.

Adakah pengembangan angkutan murah untuk pengguna dari luar Jakarta ini?

Sekarang, saya sedang roadshow. Kita sudah melayangkan ke BPTJ untuk mengeluarkan izin 31 trayek, terdiri dari 10 perpanjangan dan 21 trayek baru untuk angkutan umum di luar Jakarta. Ini salah satu strategi untuk mendorong masyarakat agar mau menggunakan angkutan umum.

Sampai saat ini, sejauh mana penggabungan angkutan umum seperti Kopaja dan Metromini ke Transjakarta?

Kita tahu, sampai saat ini baru bergabung Kopaja. Saya harap, kebijakan gubernur baru bisa diteruskan dan langsung dieksekusi untuk perluasan atau volume angkutannya. Kopaja ini sudah bekerja sama 328 dengan Transjakarta. Sedangkan Metromini kita ajak secara perorangan. Sampai saat ini, ada 39 pemilik yang mau bergabung.

Bagaimana dengan wacana Ok Otrip Gubernur baru?

Kalau saya lihat, dari 13 kunci strategis gubernur baru, sudah sinkron semua, matching. Saya sudah bilang, Ok Otrip dengan tarif Rp 5 ribu sekali jalan bisa dilaksanakan, asal terintegrasi dengan kita (Transjakarta). Baik buswaynya, angkutan di luarJabodetabek, angkutan besar, sedang dan angkutan kecilnya. Kita sudah merambah ke angkutan kecil, tapi baru 500 angkot KwK. Terus terang saja, ini dibayar oleh keuntungan Transjakarta, belum dicover oleh PSO. Saya sedang mendorong agar angkot ini tercover oleh PSO. Kan PSO kita lumayan besar 2,8 triliun rupiah. P-5


Redaktur : M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top