Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Angka Stunting di Kota Yogya Jadi 10,80, Turun dari Tahun Sebelumnya 12,08

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

"Berdasarkan data dan pantauan, pola asuh ini ternyata menjadi faktor utama penyebab terjadinya stunting. Tidak sedikit pernikahan dini atau kehamilan tidak diinginkan terjadi, yang memicu Ibu ini belum siap secara fisik dan psikis. Begitu juga dengan kesiapan orang tua untuk mengasuh anak dari segi wawasan dan pengetahuan," ujarnya.

Emma juga menjelaskan, ada dua intervensi yang dilakukan dalam menekan angka stunting yaitu dengan intervensi spesifik dan sensitif. Di mana Dinas Kesehatan berperan pada intervensi spesifik sekitar 30 persen, sementara 70 persen lainnya merupakan peran lintas sektor bekerja sama dengan OPD lain untuk mengentaskan masalah stunting.

"Pada intervensi spesifik ini upaya yang dilakukan adalah pemantauan langung pada lima sasaran di setiap wilayah Kota Jogja. Mulai dari remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita itu sendiri," jelasnya.

Sementara itu Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Kota Yogyakarta Riska Novriana menambahkan, intervensi spesifik dari Dinkes Kota Yogyakarta masuk ke dalam tata laksana penanganan di setiap Puskesmas. Sementara intervensi sensitif ada di wilayah, dengan dikomandoi oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting.

"Tim Percepatan Penurunan Stunting itu ada di tiap wilayah. Pada tiap kelurahan minimal ada dua 2 tim, yang terdiri dari unsur Tenaga Kesehatan, Kader PKK, dan Kader KB. Tiga unsur tersebut memiliki tugas pokok melakukan pendampingan ke lima sasaran utama tadi. Jadi upaya menekan angka stunting ini benar-benar bisa lebih cepat tertangani karena di level wilayah dilakukan pendampingan dan pantauan dengan tepat," tambahnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Eko S
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top